Keterangan Gambar : Plank Proyek dan Kondisi Jalan Yang Telah Rusak (Ft/Arifin)
Menaratoday.com - Batanghari
Masyarakat di Desa Ture Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi tepatnya di RT 08 resah, pasalnya jalan setapak Rabat Beton dengan panjang 92 meter lebar 1'5 meter yang baru berusia satu bulan sudah babak belur.
Padahal dibangun bukan dengan dana kecil, di DPA 2018 tertera pagu jalan setapak itu mencapai Rp 26.250.000 juta.
Kondisi jalan sangat memprihatinkan sehingga tak heran jika warga setempat kesal, bagian permukaan jalan setapak sudah mulai hancur, pasir plus kerikil sudah terurai dari semen dan berlobang-lobang.
"Jadi sekarang sudah seperti berumur tiga tahun, kalau sudah lama umurnya tidak masalah, ini baru sebulan," keluh warga, Minggu (06/01/19).
Rasa kesal juga disampaikan Arian Arifin SPi yang juga Ketua LSM LP-TIPIKOR NUSANTARA menurutnya masyarakat sangat berterimakasih dengan adanya jalan setapak tersebut, tapi kalau tidak bermanfaat percuma bahkan yang muncul kata dia malah kekecewaan terhadap pemerintah Desa.
"Ini menjadi pertanyaan besar bagi saya, kenapa bisa seperti ini bentuknya ada permainan apa di balik ini kok proyek seperti itu bisa dibiarkan," kata Arian Arifin SPi dengan nada kesal.
Sudah banyak sekali kata dia warga yang mengadukan masalah ini, mengingat ia juga merupakan warga Desa Ture.
Dalam kasus ini lanjut dia, TPK di duga tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan RAB sama sekali tidak
Kalau kerusakannya hanya sekedar retak masih dianggap wajar, atau ada beberapa bagian yang mengelupas, karena masih bisa diperbaiki dalam pemeliharaan.
Tapi dengan kondisi yang terjadi sekarang, di mana ada sebagian permukaan sudah mengelupas dianggap tak akan mampu lagi dilakukan dengan pemeliharaan.
"Ini yang rusak sudah menyeluruh, apalagi disamping nya sudah mulai pecah-pecah.
Saat Kades di konfirmasi oleh wartawan www.menaratoday.com perihal jalan tersebut beliau cuma mengatakan besok akan segera di pantau (Arifin)