MenaraToday.Com – Jakarta :
Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah kembali dinyatakan sebagai badan publik informatif. Penghargaan
diserahkan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo, di Istana Wapres, kemarin
Memperoleh
penghargaan untuk kali ketiga, Gubernur Ganjar justru menantang Komisi
Informasi agar memperbarui metode penilaiannya. Tidak hanya mengandalkan
keterbukaan informasi melalui website, melainkan juga media sosial. Sebab,
menurutnya pengguna media sosial jauh lebih banyak ketimbang orang yang
mengakses website.
"Justru sekarang
saya mengajak, sedikit menantang, agar metode penilaiannya jadi lebih baru.
Yang dimaksud terbuka, indikatornya harus di-ekstend lebih banyak lagi,
sehingga masyarakat bisa mengetahui secara cepat, dan dia bisa melakukan chit
chat," ujarnya, saat ditemui usai menerima penghargaan.
Diakui, selama ini
seluruh birokrat di Pemprov Jateng terus ditekankan agar melek, dan memahami
jika mereka hidup di era digital. Sehingga, setiap hari pihaknya berupaya
menyampaikan informasi kegiatan yang telah dilakukan setiap hari melalui media
sosial, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat.
"Jadi, jangankan
yang pakai ukuran-ukuran itu (penilaian KI), yang sunah saja kita lakukan. Yang
sunah adalah hampir setiap hari SKPD kami menginformasilan seluruh kegiatannya.
Itu cara kami bertanggungjawab. Hampir setiap hari Dinas PUPR kita menyampaikan
pekerjaan kita sampai di mana dalam bentuk foto melalui medsos," beber
Ganjar.
Tak hanya itu, saat
penetapan UMK Rabu (20/11/2019) lalu, orang nomor satu di Jateng ini juga
mengunggah di medsosnya, baik twitter maupun instagram. Respons masyarakat pun
langsung masuk, bahkan ada yang menanyakan bagaimana jika ada perusahaan yang
tidak mau membayar.
"Maksud saya
tidak sekadar informasi yang terbuka, tapi bagaimana masyarakat dapat informasi
sampai pada pengetahuan yang lebih tuntas," jelasnya.
Ketua Komisi
Informasi Provinsi Jawa Tengah Sosiawan mengapresiasi penghargaan yang diterima
Pemprov Jateng. Menurutnya hal itu menanjukkan implementasi keterbukaan informasi
di Jateng sudah semakin baik. Kendati begitu, dia meminta agar inovasi dan
kreativitas terus ditingkatkan karena ekspektasi masyarakat terhadap perolehan
informasi semakin tinggi.
"Inovasi harus
dilakukan terutama di medsos, supaya publik betul-betul bukan sekadar bisa
mengakses, bisa tahu tentang kinerja kita, tapi juga berpartisipasi. Publik
bisa mendukung dan publik juga bisa menjadi bagian penting utk pembangunan di
Provinsi Jawa Tengah. Karena itu keterbukaan informasi yang sudah diberi penghargaan
terbaik dengan predikat informatif menjadi penyemangat terus maju bagi Pemprov
Jateng," bebernya.
Sementara itu, dalam
sambutannya Wapres RI Ma'ruf Amin, mengingatkan penghargaan tersebut bukan
kompetisi, namun lebih pada betapa pentingnya informasi bagi masyarakat.
Terlebih, hingga lima tahun ke depan, pemerintah berupaya mewujudkan
pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
"Terpercaya ini
mustahil bisa tercapai tanpa adanya keterbukaan dan transparansi," ungkap
Wapres.
Tidak sebatas
mengakses informasi, imbuh Ma'ruf, konten informasi pun mesti ditingkatkan.
Sampaikan kepada masyarakat informasi yang benar, sehingga menjadinrujukan
informasi sekaligus penangkal hoaks, misinformasi, maupun disinformasi yang
dapat menyesatkan masyarakat.(efrizal/tim)