Ambruknya Bronjong, Katim Penanggulangan Bencana Alam Bantah Tudingan CV Husibah



MenaraToday.Com - Simalungun :

Ketua Tim (Katim) Penanggulangan Bencana Alam yang ditunjuk oleh PTPN IV Medan, Immawan Hanafi Purba membantah tudingan CV. Husibah terkait ambruknya Bronjong.

Immawan Hanafi Purba kepada awak media memastikan bahwa ambruknya bronjong tersebut diduga akibat dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai gambar.

Menurut Hanafi, dalam aksi penanggulangan bencana alam itu merupakan hasil rapat pada 15 November 2019 lalu di Kantor UPTJJ Pematangsiantar DBMBK Propinsi Sumatra Utara, terkait pembahasan penanganan bencana alam akibat banjir pada jalan provinsi jurusan Siantar - Tanah Jawa di Kabupaten Simalungun.

Ditambahkan Hanafi, bahwa rapat dimaksud telah disepakati pembagian kerja dalam rangka mempercepat penyelesaian masalah banjir dan pembangunan jembatan bally untuk sementara dapat digunakan kendaraan roda empat.

Seperti diberitakan sebelumnya, bronjong dari batu padas yang diikat menggunakan kawat jaring amblas yang oleh Anwar selaku Direktur CV. Husiba menuding bahwa bronjongnya ambruk akibat banjir dan notabene disebabkan lambatnya pihak PTPN IV dalam menyelesaikan pengalihan alur air ke sungai Bah Birong.

Hal tersebut langsung dibantah Hanafi selaku Ketua Tim dari pihak PTPN IV. Menurutnya peristiwa itu terjadi bukan karena faktor alam, melainkan akibat kurang profesionalnya pelaksana proyek CV Husibah dalam mengerjakannya. Sehingga tergerus air yang datangnya dari hulu lokasi kegiatan dengan skala debit kecil sebagai penyebab utama amblasnya bronjong.

“Kondisi amblasnya bronjong tersebut bukan faktor alam, melainkan karena dikerjakan asalan," ujar Hanafi, Kamis (19/12/2019) di lokasi.

Hal senada juga diungkapkan seorang warga Marubun Jaya, Tanah Jawa yang mengaku sebagai pemilik armada mengatakan bahwa pengerjaan bronjong tersebut tidak memikirkan kalau tanah tempat dibuatnya bronjong masih labil. Maka jika hujan turun atau dilalui air dikhawatirkan dapat menggerus tanah dudukan bronjong yang menyebabkan amblas.

"Pelaksana kegiatan yang memasang bronjong tampak bawah lebar sekira 50 cm dan tanpa sayap kiri dan kanan. akibat Digerus air skala kecil, kuat dugaan pemasangan dudukan jembatan Balley tidak sesuai gambar yang direncakan yang mengakibatkan amblas,” ucapnya. (RG)
Lebih baru Lebih lama