Pemkot Malang Dinilai Tutup Mata, Atlet Segudang Prestasi ini Terkesan Dibiarkan



MenaraToday.Com - Malang :

Masyarakat Kota Malang saat ini terus meragukan kebijakan pemerintah dalam memajukan dan mensejahterakan rakyatnya. Berbagai masalah pun tak kunjung dapat dipecahkan di akhir-akhir tahun ini.

Salah satunya kurang keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan atlet berprestasi. Kenapa tidak, Karateka asal Kota Malang, Shofiyah Nur Yustina yang menjuarai berbagai kejuaraan tak kunjung mendapat perhatian.

Bahkan hingga saat ini Pemkot Malang sama sekali belum mendukung dan memberikan support terhadap atlet yang pernah mengalahkan karateka dari Malaysia di pertandingan Malang Open X Tahun 2019 di GOR Ken Arok, beberapa waktu lalu.

Padahal prestasinya di bidang karate tak perlu diragukan lagi dalam membawa nama baik Kota Malang. Karateka yang sudah menyabet sekitar 200 medali emas, perak hingga perunggu itu sebelumnya juga pernah mengalahkan karateka Jepang dalam event Shotokan International Cup Italia.

Terlebihnya lagi, wanita kelahiran tahun 2000 itu dikabarkan sempat mendapat tawaran untuk hijrah ke Brunei Darussalam karena prestasinya di dunia karate yang dinilai sudah mumpuni.

"Pemerintah Kota Malang terkesan tutup mata, seolah tidak siap memiliki kebanggaan atletnya yang menjuarai berbagai kejuaraan baik tingkat nasional maupun Internasional dalam mewakili Kota Malang," ujar ibunda Shofiyah kepada menaratoday.com, Selasa (3/12/2019).

Padahal setelah berhasil mengangkat nama Kota, provinsi dan Indonesia, Shofi, harusnya mendapatkan bonus dan fasilitas yang sangat memadai dalam mengembangkan kemampuannya dibidang karate.

"Hal tersebut tentu layak didapatkan dirinya. Mengingat, perjuangannya yang sama sekali tidak mudah. Jelas saja, sejak kecil Dia sudah wajib menjalani latihan intensif yang menyita waktu, tenaga, hingga biaya," tambahnya.

Sayangnya, apresiasi yang layak itu tak didapatkan oleh Shofiyah. Bahkan hingga saat ini pun, Ia hanya mendapat sponsor dari Jatim Park 3 dan pihak lainnya untuk mengikuti event kelas Internasional itu.

Remaja dengan usia 19 tahun itu berharap bisa memiliki akses ke Kementerian Olahraga untuk mensponsorinya. Apalagi, selama ini, ia mengaku langganan juara dalam setiap event karate. (Tim)

Lebih baru Lebih lama