Gara-Gara Pemberitaan Taman Bunga Pemkab Tapsel, Oknun Wartawan Dipukul Dan Diancam


MenaraToday.Com - Padangsidimpuan : 

Pemberitaan dugaan Kolusi Korupsi dan Nepotisme pembangunan taman di perkantoran Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) berujung pemukulan dan pengancaman terhadap oknum wartawan menaratoday.com Kabiro Tabagsel Ucok Siregar, Senin (6/1/2020)

Pelaku diduga orang suruhan Kabag Pertamanan Pemkab Tapsel, Sebab menurut penuturan korban sebelum pemukulan itu terjadi ianya sempat menanyakan kedatangan pelaku utusan siapa dan mereka menjawab utusan Dinas

"Awal nya saya ditelfon kawan yang merupakan saksi kasus pemukulan tersebut untuk datang ke Rumah Makan Cendana, Kelurahan Batunadua Jae,Kecamatan Batu Nadua,Kota Padangsidimpuan.sesampainya disitu kami ngobrol dan kawan itu bilang mau membicarakan persoalan berita taman  tersebut dan kemudian saya suruh menghubungi pihak dinas tersebut untuk datang dan bicara langsung,"katanya

Lebih lanjut pria yang cukup dikenal dengan panggilan Ucok siregar ini  memaparkan setelah ditunggu beberapa waktu pelaku bersama teman nya pun datang 

"Sesampai nya mereka di RM Cendana sebelum memulai pembicaraan saya terlebih dahulu menanya mereka utusan dinas atau kontraktor klo bukan dari dinas kita tidak usah bicara dan mereka jawab dari dinas,Namun saat pembicaraan si pelaku membentak-bentak saya mengatakan  berita tersebut tidak ada konfirmasi, yang otomatis saya bantah karna saya sudah konfirmasi langsung ke Kabag Pertamanan Pemkab Tapsel selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang kemudian pelaku langsung mencekik saya dan memukul saya,meski dilerai para saksi,pelaku kemudian teriak-teriak mengatakan ancaman  "Dimanapun kau kulihat akan kubunuh" ,"ujar Ucok memaparkan ancaman pelaku saat di jumpai di ruang SPKT Polres Kota Padangsidimpuan

Sebelumnya diberitakan menaratoday.com Ketika Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan,terus berupaya berbenah diri,baik itu dari segi manegement, pembangunan sarana dan prasarana sehingga mengantarkan Pemkab Tapsel  berulang kali meraih predikat WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK. namun sangat disayangkan dari predikat yang membanggakan tersebut masih ada oknum-oknum yang diduga mengambil keuntungan dan kesempatan untuk  memperkaya diri sendiri

Seperti pembuatan taman-taman di komplek perkantoran Pemkab Tapsel diduga sangat rentan terjadinya praktek  tindak pidana Korupsi Kolusi Dan Nepotisme (KKN), Sebab Kuat dugaan harga pengadaan bunga tersebut juga sengaja digelembungkan untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya, karna sesuai informasi yang didapat menaratoday.com dari seseorang yang nama nya enggan di publikasikan,harga bunga dibuat berpariasi ada yang 20 000 Rupiah, 150 000 Rupiah, hingga  ada yang sampai 300 000 Rupiah per batangnya.sementara hasil dari penelusuran tim media ini bunga-bunga tersebut dipasaran dibeli dari pengecer di Kota Padangsidimpuan  hanya kisaran 10.000 Rupiah perbatangnya

Ironisnya pelaksana kegiatan tersebut juga diduga dikerjakan oleh pengawas kegiatan itu sendiri dengan memakai perusahaan orang lain.

Sangat disayangkan ketika menaratoday.com berusaha mempertanyakan berapa Standar Harga Bunga di Pemkab Tapsel.

Dimana Alamat Kantor Kontaktor pelaksana kegiatan tersebut dan Biaya perawatan yang dianggap sudah melebihi kebutuhan taman, Namun Kabag Pertamanan Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) malah memilih bungkam meski Pesan Watsappnya yang dikirim pada hari Jum'at (3/1/2020) telah dibaca.

Dengan sikap bungkam nya Kabag Pertamanan Tapsel tersebut memperkuat dugaan bahwa pelaksana kegiatan Pembangunan Taman Air Mancur dengan Pagu anggaran RP.1.153.790.000. Lanjutan Pembangunan Taman Tangga Air dengan Pagu anggaran Rp 847.900.000. Pembangunan Taman Disekitaran Kantor Dinas Pertanian dengan Pagu anggaran Rp 890.900.000. Pembuatan Taman Pengerjaan Taman Belakang Sekretariat (Parkir belakang) dengan pagu anggaran Rp 736.500.000 diduga proyek kongkalikong dan patut dicurigai bahwa kegiatan yang menelan anggaran milyaran Rupiah tersebut ajang memperkaya diri. (E.J)
Lebih baru Lebih lama