Kehadiran Ikan Predator Di Danau Toba, Resahkan Para Nelayan


MenaraToday.Com - Simalungun :

Maraknya Ikan Pemangsa di Perairan Danau Toba membuat para nelayan tradisional mulai resah dikarenakan  hasil dari tangkapan para nelayan
tradisional yang selama ini bisa diandalkan untuk menghidupi keluarganya, kini tak bisa lagi akibat adanya ikan yang memakan anakan ikan dan telur ikan dan ditambah lagi dengan dugaan pencemaran Air Danau Toba.


Hal tersebut di sampaikan Biliher Sirat Nelayan Tradisional asal Parapat dan Jonner Sidabutar nelayan tradisional asal dusun Panahatan Nagori sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera utara, Jumat 17/01/2020

Biliher Sirait juga menyampaikan bahwa semenjak keberadaan ikan, kaca-kaca pada tahun 2012 yang silam dan ikan Bawal Tawar besar sekitar tahun 2016 yang bisa mencapai 10Kg/per ekor dan kini datang lagi ikan Setan Merah (Red Devil) hingga mengancam populasi ikan yang hidup di perairan Danau Toba,

"Sebelumnya ada ikan-ikan pemangsa (predator ) nelayan di Danau Toba bisa dikatakan sejahtera, karna setiap harinya mampu mengumpulkan rata-rata 5-6 Kg Ikan Mujahir dari 4 jaring dotonnya.. Namun dalam beberapa tahun belakangan ini, paling yang bisa kita kumpulkan dari jaring yang kita benam itu hanya mampu memperoleh tangkapan 2 hingga 3 dengan jumlah jaring 6 buah, sudah sulit lah bang akibat ikan setan itu,"tutur Biliher dengan nada kesal

Hal yang sama juga disampaikan Mustar Damanik nelayan asal kecamatan Pamatang Sidamanik, Kelurahan Repa Sipolha Kabupaten Simalungun. bahwa ikan mujahir sudah terancam keberadaannya sejak kehadiran ikan-ikan setan tersebut

"Keberadaan ikan jenis predator ini di kawasan Danau Toba patut kita pertanyakan dari mana asalnya dan siap yang menebarnya,"kata mustar 

Mustar berharap kepada dinas terkait agar pengwasan Penabaran benih ikan di perairan Danau Toba harus lah di awasi lebih ketat lagi supanya jangan sembarang orang bisa menebar ikan sesuka hatinya,"pinta mustar

Sementara itu Holmes leri Hutapea salah seorang Pujuan Danau Toba asal kota wisata Parapat menyampaikan, bahwa sebelum ikan red devil ada di perairan Danau Toba ikan pora pora sudah punah,

"Punahnya ikan Jenis Pora-Pora diperairan Danau Toba bukan karna ikan red devil ( lohan), melainkan karna pencemaran danau toba yang sudah sangat parah yang mengakibatkan ikan mandul dan tidak dapat lagi berkembang biak,"ungkat holmes

Holmes juga menyampaikan bahwa 
faktor utama punahnya ikan pora-pora dari perairan Danau Toba diduga berasal dari pakan yang mengandung kedelaitransgeni ( ksoiyabean ) atau 
kandungan yang kita duga digunakan untuk memandulkan ikan agar cepat besar, dalam arti di buat jadi mono sex. yang selama ini para petani dan perusahaan tidak memikirkan  dampaknya buat Nelayan tradisional Danau Toba,"kata Holmes, (
Lebih baru Lebih lama