MenaraToday.Com - Surabaya :
Kericuhan antara debitur yang merupakan driver Ojek Online (Ojol) dengan sejumlah orang diduga Debt Collector Mega Auto Finance (MAF) di Surabaya berujung laporan polisi.
Kejadian ini terjadi di Jalan Taman Ais Nasution (Depan monumen Bambu Runcing Surabaya, (18/6/2020) siang.
Akibat ricuh itu, sedikitnya ada tiga driver ojek online yang mengalami luka luka akibat pukulan dari Debt Collector dari sebuah kantor Mega Auto Finance (MAF) hingga akhirnya tiga driver ojol mendapat perawatan di Rumah Sakit Adi Husada Surabaya.
Kejadian berawal ketika lima orang debitur yang kebetulan merupakan driver ojek online mendatangi kantor Mega Auto Finance (MAF) untuk menanyakan pengajuan proses relaksasi kredit selama masa pandemi Covid-19.
Para Debitur yang merupakan driver Ojol tersebut dijanjikan oleh pihak Mega Auto Finance akan diproses dan disampaikan ke pusat terlebih dahulu.
Sementara, Kapolsek Genteng Surabaya, AKP Anggi Ibrahim Saputra ketika dikonfirmasi www.menaratoday.com, membenarkan kejadian kasus tersebut.
Menurutnya, insiden itu dipicu kesalah pahaman antara dua kubu yang telibat secara langsung dengan kepentingan relaksasi kredit.
Lima debitur itu adalah driver ojek online dengan awalnya pengajuan itu tidak ada kata sepakat antara kreditur dan debitur.
Sehingga diminta untuk kembali lagi nantinya dan akan diproses pengajuan ke pusat. Tapi permasalahan sudah clear. "Imbuhnya"
Tetapi diluar lapangan, ternyata massa debt collector dari Mega Auto Finance (MAF) sudah mengincar, sehingga melakukan pengejaran dan terjadi adu mulut di seberang Bambu Runcing hingga akhirnya ada tindakan main tangan,” jelas Kompol Anggi.
Meski begitu, Kompol Anggi mengatakan, terkait insiden pemukulan, ia mempersilahkan yang bersangkutan untuk melapor ke kepolisian.
“Pemukulan, ada. Itu kita arahkan untuk lapor ke kepolisian,” ujarnya. (Angga)