MenaraToday.Com – Madiun :
Falcon STAR (structural augmentation roadmap) dan eMLU (enhanced mid-life upgrade) adalah program modifikasi untuk meningkatkan kemampuan avionik dan persenjataan pesawat serta merupakan program modifikasi structure pesawat untuk memaksimalkan usia pesawat sampai 8000 jam terbang.
Program yang merupakan hasil karya anak bangsa yang berkolaborasi dengan Lockheed Martin ini telah berhasil mengupgrade TS-1610 (F-16 AM) sebagai pesawat pertama dan TS-1601 (F-16 BM) sebagai pesawat yang kedua.
Melalui program ini, peningkatan kemampuan Beyond Visual Range dan Within Visual Range dengan advanced weapon juga telah menjadikan combat effectiveness pesawat ini meningkat signifikan sehingga membuat pesawat ini semakin dapat diandalkan sebagai ujung tombak pertahanan udara Indonesia dan menambah efek deterensi dari kekuatan udara Indonesia.
Hadirnya pesawat kedua TS-1601 BM yang telah melaksanakan roll out pada tanggal 28 Agustus 2020 ini tidak hanya memberikan kebanggaan untuk TNI AU sebagai operator dari pesawat yang multitalent ini, namun juga diharapkan dapat memberikan kebanggaan untuk rakyat Indonesia. Diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat meningkatkan kemampuan TNI AU kedepannya.
Setelah di Upgrade, F-16 TNI AU Mampu Tembak 4
Target Sekaligus Tanpa Melihat
Kemampuan dua
pesawat tempur F-16A/B Blok 15 yakni TS-1610 dan TS-1601milik TNI Angkatan
Udara (AU) setelah di upgrade (perbarui) Program Falcon Star eMLU di Skadron
Teknik 042 Lanud Iswahjudi, Madiun Jawa Timur semakin hebat.
Pasalnya,
pesawat buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat itu kini dipersenjatai dengan
senjata-senjata modern dan mematikan seperti, Advance Medium Range Air To Air
Missile AAMRAM-C, Air Intercept Missile AIM-9 X, Laser JDAM, Air to Ground
Missile AGM-65 D/G dan Advanced Targeting Pod.
Termasuk
dilengkapi radar canggih seperti, ALR-69 Radar Warning Receiver (RWR), ALQ-213
Electronic Warfare Management System (EWMS), ALE-47 Countermeasures. New radar
APG-68(V)9.
Kehebatan
radar ini adalah mampu mendeteksi sasaran di atas permukaan yang lebih jauh
yaitu, meningkat lebih dari 30% daripada radar sebelumnya. Selain itu pada mode
udara ke udara.
Radar ini juga
memiliki beberapa fitur baru antara lain, dapat melakukan akuisisi beberapa
target sekaligus untuk penembakan rudal dari udara ke udara.
"Secara
khusus peningkatan kekuatan radar adalah salah satu hal yang menjadi game
changer. Sehingga pesawat dapat mengunci dan menembak empat target udara secara
simultan," ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar
Prasetyo saat penyerahan dua pesawat F-16 program The Falcon Structural
Augmentation Rodmap (Falcon Star) Enhanced Mid-Life Update (eMLU) Kementerian
Pertahanan (Kemhan) di Skadron 3 Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Jumat
(28/8/2020).
Hadir dalam
serah terima ini, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa, Sekjen
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, Kepala Staf
Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kepala Dinas Penerangan
Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Fadjar Adriyanto.
Tidak hanya
itu, kata Fadjar, pesawat ini juga mampu menembak target tanpa harus melihat.
"Pesawat ini membawa smart ammunition, bisa melakukan penembakan tanpa
melihat dan juga punya kamera yang super canggih yang bisa melihat secara
detail. Sangat-sangat presisi," tegasnya.
Senada, Kepala
Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Fadjar
Adriyanto mengatakan, penyerahan dua pesawat progam Falcon Star yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan struktur pesawat, sedangkan eMLU untuk
meningkatkan kemampuan peperangan baik itu radar maupun avioniknya telah
selesai dilakukan.
"Setelah
pesawat F-16A/B ini upgrade, kemampuannya jauh di atas pesawat yang kemarin
datang sepuluh tahun yang lalu," kata dia.
Untuk proses
upgrade pesawat tempur F-16 selanjutnya, yakni, pesawat ketiga hingga
kesepuluh, akan dilakukan sepenuhnya oleh teknisi Indonesia dengan tetap
disupervisi dari Lockheed Martin.
"Dengan
banyaknya sistem yang baru ini memudahkan penerbang. Kalau dulu lihat kanan dan
kiri untuk melihat musuh kalau sekarang tidak usah di radar sudah bisa
semua," katanya. (Efrizal/red)