MenaraToday.Com – Jakarta :
Kepala Badan
Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, menjadi
narasumber pada kegiatan Manajemen Talenta Polri di Hotel Mercure Jakarta,
Selasa, 11 Agustus 2020.
Dalam
kesempatan ini Kabaharkam Polri memberikan materi tentang "Peran Polri
dalam Pemeliharaan Sitkamtibmas di Masa Pandemi COVID-19". Kegiatan ini
diikuti 45 peserta yang merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2019.
Komjen Pol
Agus Andrianto menyatakan, menurut data WHO per tanggal 10 Agustus 2020, jumlah
kasus positif COVID-19 di dunia ada 19.426.112 kasus dan kematian sebanyak
302.169 kasus. Sementara menurut data dari covid19.go.id per tanggal 10 Agustus
2020, jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 125.396 kasus dengan 5.723
kasus kematian.
Untuk
pencegahan dan penanganan COVID-19 di Indonesia, pemerintah membentuk Gugus
Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, di mana Polri ikut menjadi bagian.
"Jika
kita berbicara tentang peran Polri, hal tersebut tidak akan terlepas dari
fungsi, tujuan, peran, dan tugas pokok Polri sebagaimana yang diamanatkan pada
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Fungsi, tujuan, peran, dan tupok tersebutlah yang menjadi panduan atau acuan
Polri untuk bertindak dan berperan di masa pandemi ini. Jangan pernah lupakan
hal ini," terang Komjen Pol Agus Andrianto.
Selain
menggelar Operasi Terpusat Kontinjensi Aman Nusa II-Penanganan COVID-19, yang
dikepalai oleh Komjen Pol Agus Andrianto sendiri dan digelar sejak 19 Maret
2020, Polri juga melakukan berbagai upaya dalam rangka membantu masyarakat
menghadapi pandemi COVID-19, di antaranya adalah Kampung Tangguh Nusantara dan
kegiatan program ketahanan pangan.
"Tujuan
Kampung Tangguh adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat dan membangun semangat
bersama agar lebih waspada terhadap penyebaran COVID-19," kata Komjen Pol
Agus Andrianto menyebut salah satu tujuan Kampung Tangguh.
Menurut Komjen
Pol Agus Andrianto, pandemi COVID-19 berdampak pada masyarakat tidak hanya di
bidang kesehatan, melainkan juga di bidang ekonomi, keagamaan, sosial dan
budaya, serta politik. Semua itu, tegasnya, jika tidak bisa dikelola dengan
baik, maka akan berpotensi mengganggu situasi Kamtibmas.
Komjen Pol
Agus Andrianto menjelaskan, di situlah peran Polri dibutuhkan agar potensi
gangguan Kamtibmas tidak berkembang menjadi gangguan nyata. Seluruh anggota
Polri harus bekerja ekstra keras dengan mengedepankan tindakan preemtif dan
preventif.
"Polri
juga melakukan berbagai kegiatan dalam rangka membantu masyarakat terdampak
mulai dari memberikan bantuan sosial berupa Sembako, vitamin, masker, sampai
dengan membangun dapur umum. Bahkan Kapolri memerintahkan agar tiap Polda
menyiapkan beras sebanyak 25 ton dan untuk tiap Polres sebanyak 10 ton serta
melakukan penyisiran secara langsung oleh Bhabinkamtibmas bersama Babinsa
terhadap masyarakat terdampak yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah
pusat maupun daerah," kata Komjen Pol Agus Andrianto.
Komjen Pol
Agus Andrianto tak lupa mengajak para lulusan Akpol tersebut untuk bekerja
maksimal dalam setiap pelaksanaan tugas. Karena, menurutnya, kerja maksimal
itulah yang akan menentukan kualitas masing-masing personel Polri, yang
nantinya akan menjadi pembeda antara anggota satu dengan amggota lainnya.
"Selalu
belajar, berkembang, dan asah kemampuan diri agar dapat memberikan kontribusi,
pengabdian, dan inovasi dalam hal memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat serta penegakan hukum," pesan Komjen Pol Agus
Andrianto. (Efrizal)