![]() |
Keterangan Gambar : Tim MenaraToday.Com saat melakukan konfirmasi dengan pemilik Ahai (Tidak memakai baju), pemilik ternak babi di Dusun I Desa Hessa Air Genting (Foto : AP Sinaga) |
MenaraToday.Com – Asahan :
Warga yang tinggal di Dusun I Desa Hessa Air Genting, Kecamatan Air Batu,
Asahan merasa resah dengan keberadaan ternak babi milik seorang warga keterunan
Tionghoa yang disebut-sebut tinggal di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.
![]() |
Kandang ternak babi milik Ahai yang meresahkan warga sekitar (Foto : AP Sinaga) |
Warga bau, ternak babi ini juga disebutkan merusak lingkungan, pasalnya
limbah dari peternakan ini di buang ke sungai yang berada di belakang dari ternak
babi tersebut.
Saat kru MenaraToday.Com melakukan investigas ke lapangan, Kamis
(27/8/2020) terlihat ratusan kandang yang berisi babi dari yang besar dan kecil
berada di sekitar lokasi. Dan ketika dikonfirmasi, seorang yang menyebutkan
bahwa dirinya adalah yang memiliki ternak tersebut mengaku bahwa warga tidak
ada yang protes dan dia mengaku telah memiliki izin peternakan dari Dinas
Perizinan dan Dinas Peternakan, bahkan permasalahan limbah dari ternak
tersebut, pria keturunan Tionghoa ini menyebutkan tidak ada masalah.
“Tidak ada masalah lho, izin kita lengkap baik dari Dinas Perizinan maupun
dari Dinas Peternakan, permasalahan limbah yang disebutkan dari mana itu, Dinas
Lingkungan Hidup juga tidak mempersoalkan, apalagi warga sini, jadi siapa yang
keberatan” ujar Pria yang mengaku Ahai pemilik ternak tersebut.
Ahai malah menyebutkan peternakan babi miliknya sudah berada di Desa Hessa
Air Genting tersebut selama 20 tahun.
“Kami disini sudah 20 tahun, selama ini tidak ada masalah koq” ujarnya
seraya meminta agar menunjukkan warga yang keberatan tersebut.
Salah seorang warga yang minta namanya tidak disebutkan mengatakan bahwa mereka sudah tidak tahan dengan bau yang dikeluarkan dari peternakan babi tersebut, sebab menurutnya disekitar peternakan babi yang berjarak lebih kurang 1 Km dari Jalan Lintas Sumatera, masih banyak tinggal warga baik Muslim, Nasrani maupun Tionghoa
"Seharusnya pemilik kandang babi tersebut memindahkan lokasi kandangnya, sebab selain merusak lingkungan dengan baunya, disekitar sini masih banyak warga, jadi jangan dia mencari keuntungan sementara kami disuguhkan aroma bau dari peternakan tersebut" ujarnya.
Sementara itu ketika keberadaan ternak babi ini dikonfirmasi kepihak Pollsek Air Batu, Kapolsek Air Batu AKP Rusdi Damanik tidak ada di kantor, demikian pula Kepala Desa Hessa Air Genting.
“Kita akan pertanyakan prihal izin yang mereka miliki kepada Dinas
Perizinan Asahan, Dinas Peternakan serta kita akan menanyakan masalah limbahnya
ke Dinas Lingkungan Hidup besok” ujar Suprianto salah seorang tim kepada
MenaraToday.com (AP Sinaga/Nunk)