Keterangan Gambar : Perolehan Natamukti Award Ke Empat Kalinya Yang Diperoleh Kota Pontianak (Foto : Gun) |
MenaraToday.Com – Pontianak :
International Council
for Small Business (ICSB) kembali menganugerahkan penghargaan Natamukti
Kategori Kota kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Penyerahan piagam
penghargaan dilakukan secara virtual di Ruang Pontive Center, Kamis
(17/9/2020). Natamukti Award merupakan apresiasi bagi daerah-daerah yang
dinilai berhasil memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Wali Kota Pontianak
Edi Rusdi Kamtono mengatakan, penghargaan Natamukti ini merupakan keempat
kalinya yang diraih oleh Pemkot Pontianak. Sebelumnya, penghargaan serupa
pernah diterima pada tahun 2016, 2018 dan 2019. Untuk tahun 2020 ini, Natamukti
yang diraih Kota Pontianak adalah kategori pemasaran dan pengenalan
digitalisasi dalam mendorong perkembangan UMKM. Salah satu sistem digitalisasi
adalah dengan memanfaatkan platform aplikasi marketplace UMKM Warung Kite.
"Digitalisasi
menjadi hal yang penting dikala pandemi Covid-19 saat ini, baik itu untuk
pengenalan produk, pembayaran hingga sistem transaksi," ujarnya.
Tidak hanya aplikasi,
pihaknya juga mengembangkan sistem pembayaran secara elektronik dengan sistem
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) maupun transfer online.
"Dengan demikian
memudahkan transaksi antara pelaku UMKM dengan konsumen," ungkap Edi.
Menurutnya,
keberadaan Gedung UMKM Center sebagai tempat display produk-produk UMKM,
pelatihan, diskusi, seminar maupun kegiatan lainnya dalam rangka mengembangkan
sektor UMKM. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan sektor UMKM.
"Mulai dari
permodalan, pengemasan produk, pemasaran dan hal-hal lainnya," sebutnya.
Pengenalan produk
UMKM tidak hanya melalui Gedung UMKM Center, akan tetapi pihaknya akan
memperkenalkannya secara langsung. Terlebih di tengah masa pandemi Covid-19
dimana ada pembatasan fisik sehingga mengakibatkan pelaku usaha memiliki
keterbatasan dalam beraktivitas. Namun demikian, pemerintah memberikan peluang
kepada pelaku usaha mikro dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Salah satu yang
menyemangati pelaku usaha yakni bantuan sistem permodalan pemerintah
pusat," kata Edi.
Meskipun daya beli masyarakat
masih rendah dikarenakan masih kondisi pandemi, namun sektor UMKM tetap
bergerak dengan melirik peluang pasar. Dengan menyesuaikan jenis usaha atau
produk yang dibutuhkan di tengah pandemi.
"Misalnya masker
atau face shield yang saat ini memang dibutuhkan oleh masyarakat,"
imbuhnya.(GUN)