Askep PTPN III Ibarat 'Kebakaran Jenggot' Minta Berita Miring Kebun Silau Dunia Dihentikan

Keterangan Gambar: Riyono, Asisten Kepala Kebun Silau Dunia, PTPN III

MenaraToday.Com - Serdang Bedagai :

Riyono, Asisten Kepala (Askep) Kebun Silau Dunia (KSDUN), PTPN III, terkesan seolah "Panik" dan "Kebakaran Jenggot" saat berita miring terkait Areal Kebun Afdeling II Kebun Silau Dunia (KSDUN) yang terkesan terlantar dan tidak terawat dipublikasikan oleh Media.

Diberitakan sebelumnya, areal Afdeling II KSDUN terkesan terlantar tidak terawat, pelaksanaan Norma PTPN III atau SOP (Standar Operasional Prosedur) disinyalir tidak dilakukan, pantauan MenaraToday.Com langsung ke Areal Afdeling II, Selasa (20/10/20) Pagi ini, terlihat berondolan sawit banyak berserak tidak dikutip bersih, piringan semak ditumbuhi kecambah sawit yang subur, pelepah sawit terlihat "gondrong" diduga tidak dilakukan tunasan, areal karet dan sawit terlihat semak ditumbuhi gulma dan rumput liar, adanya indikasi tidak diterapkan nya "Sipro" diduga karena adanya penyimpangan dan korupsi dana pemeliharaan tanaman dilakukan secara " terkoordinir" yang telah dikucurkan Manajemen PTPN III.

Saat dikonfirmasi MenaraToday.Com, Riyono, Askep Kebun Silau Dunia tidak menampik dan membenarkan apa yang telah dipublikasikan Media terkait keadaan Areal Afdeling II adalah benar adanya, Riyono juga meminta agar berita negatif supaya dihentikan, diduga dirinya "risih" dan "panik" dengan adanya berita miring tersebut.

"Udah lah gak usah diapain (besar-nesarkan), masalah berita itu udah akhiri aja, kita gak usah melebar kesana kesini, oke kami juga sadari itu (Areal terkesan terlantar) udah lah akhiri aja, masalahnya bukan apa-apa, kita akui yang diberitakan itu benar, Saya sebagai Askep cek kebenarannya, kalau masalah berita itu memang ada" Katanya.

Tak hanya itu, Riyono juga terkesan "Galau" terkait adanya berita yang meminta Manajemen dan Dirut PTPN III agar melakukan evaluasi terhadap oknum Asisten yang kinerjanya "Bobrok", parahnya lagi  dirinya seolah ingin mengintervensi tugas wartawan dan keberatan dengan adanya berita yang mengekspose  bawahannya yakni Ichsan, asisten Afdeling II.

"Entah apa mau mu pun tumorang, tadi kita sudah ngomong (saat dikonfirmasi) jangan diperpanjang lagi, ini kau angkat lagi, apa maksud mu" Katanya.

Dikonfirmasi ulang, Selasa (20/10/20) Riyono juga masih terkesan "Arogan" dan sok pintar dengan mengatakan jikalau wartawan  konfirmasi melalui telepon tidak punya etika, padahal konfirmasi dari sumber hal yang wajar agar pemberitaan berimbang.

"datang kau kemari saya tunggu kau jangan pake WA enggak ada etika jurnalistik mu, etika jurnalistik tidak pernah menyebutkan nama seorang untuk pemberitaan namun sebut inisial, sekarang mau kau apa saudara Tumorang, to the point aja kau" Balasnya  sembari sok mengajari wartawan seolah-olah yang dikatakan itu sudah benar.

Menanggapi hal itu, Situmorang Ketua LSM yang juga sebagai pengurus disalah satu lembaga Wartawan, menyesalkan adanya oknum Pegawai BUMN yang terkesan Arogan dan seolah ingin mengintervensi tugas wartawan.

"BUMN itu milik Negara, sebagai Askep jangan pula terkesan seperti "Preman" harusnya dapat menjadi contoh yang baik, kalau soal ditulis nama seorang Asisten dalam berita, itu hal yang wajar agar lebih jelas, terkecuali berita asusila dan anak dibawah umur, terkait berita dan tugas wartawan, siapapun tidak boleh mengintervensi atau melarangnya, selagi yang diberitakan itu benar adanya" Tegasnya.(Tim/Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama