MenaraToday.Com – Bali :
Akibat
covid-19, perekonomian secara Nasional bahkan Global menjadi terganggu. Untuk
mengatasinya, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK), Alue
Dohong, yang tengah melakukan kunjungan kerja di Provinsi Bali menegaskan bahwa
pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah extra ordinary tidak hanya dalam
sektor kesehatan tetapi juga dalam sektor perekonomian melalui program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Di Kementerian LHK, perwujudan PEN dilakukan dengan Padat Karya Penanaman Mangrove 2020. Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) seluas 15.000 Ha tahun 2020 merupakan kegiatan yang benar-benar berorientasi untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat pesisir di 34 provinsi.
Kegiatan PKPM
ini akan melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja, atau bila
dihitung dengan jumlah hari orang kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta
HOK.
“Indonesia
memiliki mangrove terluas di dunia. Selain memiliki sumber biota perairan untuk
kegiatan perikanan, mangrove juga sangat penting dari sisi ekologi karena
menyerap karbon dioksida. Hal ini penting juga untuk strategi
pengendalian perubahan ikilm. Tidak hanya itu, mangrove juga berfungsi sebagai
barrier ketika ada tsunami dan penghambat abrasi pantai. Hal
ini sudah terbukti, ketika ada Tsunami, pantai yang mangrovenya bagus,
kerusakannya sedikit, Sebagaimana
pesan Presiden RI agar proses pembangunan harus diiringi dengan pemulihan
lingkungan. Selain itu, dinamika di tengah-tengah rakyat harus dijaga agar
terus bergeliat” jelas Alue Dohong pada pelaksanaan PKPM 2020 di Dusun
Sumberbatok, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng baru-baru ini.
Kepala Balai
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Unda Anyar, Titik Wurdiningsih, dalam
kesempatan ini menjelaskan bahwa kegiatan padat karya penanaman mangrove di
Provinsi Bali seluas 100 hektar dilaksanakan sejak bulan September sampai
dengan November 2020, yang lokasi
tanamnya tersebar di 4 (empat) wilayah di dalam dan luar kawasan hutan.
Provinsi Bali
yaitu yang pertama di Wilayah Taman Nasional Bali Barat seluas 40 hektar
(Kawasan Konservasi) dengan 5 kelompok yang terdiri dari 162 orang, kedua,
Wilayah UPTD KPH Bali Barat seluas 10 hektar Perhutanan sosial dan 20 hektar diluar
kawasan dengan 2 kelompok yang terdiri dari 89 orang, ketiga, Wilayah UPTD KPH
Bali Utara seluas 10 hektar (luar kawasan) dengan 1 kelompok yang terdiri dari
71 orang, dan keempat, Wilayah UPTD Tahura Ngurah Rai seluas 20 hektar (kawasan
konservasi) dengan 4 kelompok yang terdiri dari 225 orang.
“Sebanyak 547
orang tenaga kerja terlibat dalam Padat Karya Mangrove 2020 di Bali dengan
total HOK sebanyak 12.114 HOK dan jumlah bibit mangrove yang akan ditanam
sebanyak 525.500 batang. Kegiatan PEN
PKM 2020 di Bali dilaksanakan oleh 12 kelompok. Salah satunya di Lokasi ini di
teluk Terima Desa Sumberklampok yang berada dalam kawasan TN Bali Barat oleh
Kelompok Wana Segara, merupakan Kelompok Binaan Taman Nasional Bali Barat
seluas 8 hektar,” jelas Titik.
Kegiatan Padat
Karya (PK/cash for work) sebagai salah satu upaya Pemerintah mendukung
pemulihan ekonomi nasional, terus digencarkan. Sebagai langkah percepatan,
Kementerian LHK pun telah memperluas cakupan Kegiatan Padat Karya tersebut di
34 provinsi yang salah satunya adalah kegiatan penanaman mangrove oleh
masyarakat .
Dengan
kegiatan ini diharapkan degradasi mangrove dapat segera diatasi, selaras dengan
peningkatan daya beli masyarakat untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Pada
kesempatan ini juga turut hadir semua perwakilan dari 12 kelompok PEN PKPM di
Provinsi Bali 2020.
“Semoga
kegiatan ini tidak hanya sekarang saja tetapi di tahun depan kita perluas lagi.
Karena
Mangrove juga bisa jadi objek Ekowisata, sehingga masyarakat bisa memperoleh
tambahan. Saya ucapkan terima kasih kepada bapak ibu kelompok yang sudah
terlibat di Provinsi Bali. Mari kita lakukan secara serius, kita pelihara,
sehingga kedepan nilainya bisa lebih bagus dari sisi ekonomi maupun lingkungan.
Terima kaih juga dukungan oleh seluruh Pemerintah Provinsi Bali. Kita harus
terus semangat, kondisi Covid-19 ini jangan sampai membuat kita putus asa. Pemerintah
harus memberi spirit kepada masyarakat untuk kebangkitan bangsa ini,” pungkas
Alue Dohong menutup arahannya. (Efrizal)