MenaraToday.Com –
Pontianak :
Pemerintah
Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen menjadikan Pontianak sebagai kota ramah
disabilitas dengan semaksimal mungkin memfasilitasi kebutuhan anak-anak
disabilitas. Satu diantaranya adalah sekolah inklusi bagi anak disabilitas.
Sekolah inklusi merupakan sistem layanan pendidikan yang mengatur agar difabel
dapat dilayani di sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman
seusianya. Tanpa harus dikhususkan kelasnya, siswa dapat belajar bersama dengan
aksesibilitas yang mendukung untuk semua siswa tanpa terkecuali difabel.
Wali Kota
Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan,komitmen tersebut diwujudkan dengan
meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan bagi anak-anak disabilitas.
Disamping Pemkot Pontianak juga sudah memiliki Autis Center. "Pendidikan
inklusi ini tidak terbatas oleh waktu tapi dilakukan secara terus menerus.
Perlu kerjasama dari semua pihak untuk menanganinya," ujarnya usai membuka
bimbingan teknis (bimtek) persiapan sekolah inklusi bagi anak disabilitas di
Hotel Maestro Pontianak, Senin (5/10/2020).
Menurutnya,
sejauh ini memang belum seluruh sekolah siap menjadi sekolah inklusi dalam
mengakomodir anak berkebutuhan khusus. Oleh sebab itu, melalui bimtek persiapan
sekolah inklusi yang digelar ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi Kota
Pontianak dalam menjawab kebutuhan dan keinginan menjadikan kota yang ramah
disabilitas. Terutama memfasilitasi tumbuh kembang anak-anak disabilitas.
"Kota Pontianak saat ini ditunjukkan sebagai salah satu kota yang ramah
inklusi dalam pendidikan," sebutnya.
Setiap
tahunnya jumlah anak berkebutuhan khusus terus bertambah. Untuk itu dibutuhkan
sarana dan prasarana dalam mengakomodir anak berkebutuhan khusus. Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak diharapkan bisa melakukan
inovasi dalam penanganan anak berkebutuhan khusus. "Termasuk jika memang
kekurangan kelas, dipersilahkan Disdikbud untuk membangun ruang kelas
tambahan," ungkap Edi.
Kepala
Disdikbud Kota Pontianak Syahdan Lazis menerangkan beberapa sekolah inklusi
percontohan untuk tahap awal diantaranya TK Terpadu Tabrani Ahmad, TK Selayar,
SDN 06, SDN 34, SMPN 2 dan SMPN 23. Ia berharap seluruh sekolah negeri di
Pontianak bisa menerapkan sekolah inklusi. "Kita akan mempersiapkan sarana
prasarananya, kemudian gurunya juga akan kita berikan pembekalan supaya mereka
memahami bagaimana mengajar anak-anak tersebut," terangnya.
Syahdan
menambahkan, anak berkebutuhan khusus membutuhkan penanganan berbeda. Oleh
sebab itu pihaknya akan mempersiapkan tenaga khusus sehingga para guru yang
akan mengajar sudah siap. Untuk sekolah yang menjadi percontohan dipastikan
telah siap melaksanakan program tersebut. "Kita tidak membatasi kuota anak
berkebutuhan khusus, tergantung orang tuanya. untuk sementara ini ada beberapa
sekolah yang kita tunjuk," tuturnya
Syahdan
menyebutkan, melalui program sekolah inklusi ini pihaknya berharap anak
berkebutuhan khusus bisa bersekolah dengan anak-anak lainnya. Sehingga anak
tersebut juga wajib menerima ilmu pengetahuan seperti anak lainnya.
"Peserta
bimtek ada dari guru, kepala sekolah dan OPD, agar OPD paham dengan sekolah
inklusi," pungkasnya. ( GUN )