Rosmansyah : ‘Jangan Ada Putra-Putri Asahan Dari Keluarga Tidak Mampu Yang Tidak Mengenyam Pendidikan Tinggi’

 
MenaraToday.Com – Asahan :

Calon Bupati Asahan Rosmansyah STP yang berpasangan dengan Hj. Winda Fitrika (Roswin) menggelontorkan program unggulannya yakni “Satu Keluarga, Satu Sarjana” dalam arti pasangan dengan nomor urut 3 yang diusung oleh PDI – P dan Partai Hanura ini tidak ingin melihat putra-putri Asahan yang tidak mengenyam pendidikan tinggi apalagi sampai harus putus sekolah dikarenakan tidak ada biaya pendidikan.

Saat dikonfirmasi wartawan terkait programnya ini, Kamis (8/10/2020) dengan singkat Rosmansyah menyebutkan bahwa program tersebut akan terwujud asal punya kemauan.

“Asal ada kemauan, Insyah Allah terwujud” ujar Rosmansyah sembari menyebutkan bahwa dirinya siap untuk menandatangani MoU dengan anak-anak muda yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi jika dia terpilih menjadi Bupati Asahan dalam Pilkada tanggal 9 Desember 2020 yang akan datang,

“Kita teken MoU, kita teken kesepakatan, kita biayai sampai sarjana, tamat kuliah, mengabdi ke daerah” jelasnya

Dengan MOU ini pemerintah daerah bukan saja mengatasi masalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah, namun juga mentasi masalah pengangguran dan pengatasi persoalan kemiskinan.

“Keberhasilan dalam membangun dunia adalah menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan daerah. Saya berkomitmen jika terpilih menjadi Bupati Asahan maka saya akan berusaha agar anak-anak muda bisa melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi” ujarnya

Lebih lanjut mantan wakil ketua DPRD Asahan ini menambahkan bahwa dirinya merasa sedih sebab dengan APBD Kabupaten Asahan sebesar Rp. 1,7 triliun, pemerintah tidak mampu membiayai pendidikan anak asahan

“Dengan anggaran sebesar itu tidak satu sarjana pun yang dibiayai dari anggaran daerah. Sebab saat ini target pendidikan bukan lagi 9 tahun, jika ini menjadi target maka daerah ini akan terus ketinggalan dengan Kabupaten lain, jadi yang harus menjadi target pemerintah daerah adalah menjadikan anak-anak didaerahnya berpendidikan tinggi. Coba kita perhatikan, selama ini Kabupaten Asahan masih kekurangan dokter spesialis, masih kekurangan ahli farmasi, masih kekurangan sarjana planologi dan sarjana-sarjana dari berbagai disiplin ilmu lainnya. Coba perhatikan RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran saja masih kekurangan dokter spersialis. Untuk mengatasi kekurangan ini, Kabupaten Asahan harus mendatangkan dari luar daerah. Ini terjadi karena pemerintah daerah tidak memiliki konsep yang jelas dalam membangun dunia pendidikan, sebab tidak ada yang sulit, tidak ada yang tidak mungkin jika pemerintah daerah mau dan bersungguh-sungguh membangun. Dalam Islam juga diajarkan konsep “Manjadda Wa Jadda” namun kenapa pemerintah daerah ini gagal, karena persoalan yang terjadi saat ini adalah ketidak seriusan, ketidak sungguhan serta tidak memiliki konsep yang jelas dalam membangun daerah” ujarnya seraya menyebutkan siap menciptakan satu rumah satu sarjana.

“Kita komitmen, jika terpilih nanti akan memprogramkan satu rumah satu sarjana, karena kita cinta anak-anak muda, dan karena kita memang butuh anak muda berpendidikan untuk membangun daerah,' tegasnya. (Nn/Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama