Disperindag Kota Malang Bongkar 3 Bedak Sepihak

MenaraToday.Com - Malang :

Situasi perekenomian kerakyatan Kota Malang semakin tidak karuan, karena dampak Pandemi Covid-19 membuat akal sehat pejabat Pemkot Malang tidak jalan, hal benar-benar dirasakan oleh masyarakat malang.

Seperti halnya Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang melakukan pembongkaran 3 bedak di Pasar Seni Bareng, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jum'at Pagi (18/12).

Drs. Wahyu Setianto, MM. selaku Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, saat dikonfirmasi awak media, menjelaskan, " bahwa tindakan pembongkaran ini berdasar pada tidak adanya restribusi dan jarang buka ", jelas Wahyu.

Dan kami sudah berkoordinasi dengan Joko Rendi salah satu penghuni bedak di Pasar Seni Bareng Lantai 3, jadi kami sesuai aturan dan prosedur, tandasnya pula.

Sementara itu saat ditanyakan tentang Dampak Pandemi Covid-19 oleh para awak media, Wahyu hanya menyampaikan " Kondisi saat ini berdampak kepada Ekonomi Masyarakat ", imbuhnya.

Berbeda dengan apa yang dikatakan oleh Eddy Indra Putra selaku Ketua Paguyuban Pasar Seni Bareng Lantai 3, " kami selama ini sudah membayar restribusi mulai dari buka bedak sampai sekarang, sedangkan  masalah buka tidaknya bedak, sebenarnya kami buka hanya karena situasi Pandemi Covid-19, wajar kami buka pun mengikuti aturan dan kebijakan pemerintah ", kata Eddy.

" Dengan tindakan pembongkaran ini, kami merasa sudah tidak nyaman berdagang disini, membuat kami enggan melanjutkan, kami tidak paham simpul mana yang kelihatan ruwet, sehingga seakan-akan ada kepentingan seseorang atau kelompok, yang meninggalkan kaidah kepentingan bersama yang menjadi karakter bangsa kita ", imbuh dan keluhnya pula.

Tindakan pembongkaran 3 bedak ini oleh Diskoperindag menjadi janggal, karena yang dibongkar hanya 2 bedak, 1 bedak Pusat Informasi dan 1 bedak ditempati user bernama Imron.

Bedak yang 1 ditempati oleh Dinas Sosial, yang selama ini tidak pernah dipakai, dan ditempati oleh salah satu user.

Sementara itu salah Yitno warga kelurahan Bareng ikut menyesalkan atas tindakan pembongkaran ini, " Saya yang merintis area lantai 3 pasar Bareng, saya lukis sendiri biaya sendiri, karena tidak perkembangan alias mati suri, lalu saya lepas. Terus ada warga malang yang peduli akan seni budaya melanjutkan dan menempati, dengan membangun bedak biaya swadaya, saya sangat senang ", katanya.

Mestinya Diskoperindag ikut membantu menata dan membina warga pasar, bukannya malah menciptakan polemik, serta suasana tidak nyaman, imbuh yitno.

Dalam situasi Pandemi Covid-19 ini, mestinya Pemkot Malang harus berhati-hati didalam menyikapi Program Pemberdayaan Masyarakat, khususnya Pasar, karena sangat rawan. Dan fungsikan paguyuban pasar sebagai mediasi, bukan kepada perorangan sehingga menghindari kemungkinan-kemungkinan terjadi. Semoga ! (John)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama