Awal Tahun 2021, Sumut Ekspor Domba dan Kambing ke Malaysia.

Keterangan Gambar : Edwar Syam, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Tanjungbalai Asahan, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian (Foto : Gani)


MenaraToday.Com - Tanjungbalai :

Awali tahun 2021, Kementerian Pertanian melalui Karantina Tanjung Balai Asahan memfasilitasi 310 ekor domba dan kambing dengan total nillai ekonomi sebesar Rp. 462 juta ke negeri jiran, Malaysia.

"Ini adalah tahun ke tiga kami fasilitasi ekspor domba melalui pintu pengeluaran Tanjung Balai Asahan menuju Malaysia. Sementara untuk kambing di tahun 2021 ini baru tahun ke dua untuk tempat dan negara tujuan yang sama, " ujar Kepala Karantina Tanjungbalai - Asahan Edwar Syam, saat menyerahkan surat kesehatan hewan atau health certificate (HC) kepada eksportir di Pelabuhan Teluk Nibung, TB Asahan, Jumat (8/1/2021).

Selaku otoritas karantina, pejabat karantina hewan yang telah melalukan serangkaian tindakan antara lain berupa pengambilan serum darah dengan metode Rose Bengal Test (RBT). Hal ini guna memastikan hewan tersebut  bebas dari hama penyakit hewan karantina (HPHK) seperti Brusellosis, baru kemudian menerbitkan Heatlh Certificate sebagai pemenuhan aturan dan protokol ekspor negara tujuan.

Penyerahan persyaratan ekspor dari negara tujuan ini disaksikan langsung oleh pejabat Bea Cukai Teluk Nibung dan instansi terkait lainnya.

Menurut Edwar, pihaknya mencatat adanya peningkatan jumlah komoditas ini disetiap tahunnya. Berdasarkan sistem perkarantinaan, IQFAST diwilayah kerjanya tercatat hanya  700 ekor di tahun 2019 dan meningkat signifikan di tahun 2020 hingga mencapai 4.292. Selain produksi ternaknya berlimpah, hewan ini juga telah dipastikan pihaknya sehat dan aman, tambah Edwar.

Edwar juga menjelaskan, bahwa selaku koordinator upaya peningkatan ekspor di wilayah kerja TB Asahan, karantina pertanian gencar mendorong gerakan tiga kali lipat ekspor produk pertanian dengan beberapa langkah operasional. Yakni, melakukan percepatan layanan perkarantinaan dan memberikan pendampingan teknis.

"Untuk komoditas ekspor ini, tim kami memberikan pendampingan di Instalasi Karantina Hewan (IKH), Antara lain, memandu para eksportir dan shipper dalam penciptaan inovasi proses bongkar muat (loading) dengan menerapkan kesejahteraan hewan atau animal welfare", paparnya.

Sementara itu, Gultom, seorang eksportir mengakui bahwa dengan pendampingan yang diberikan Karantina Pertanian TB Asahan sangat membantu dalam meningkatkan daya saing saing produknya. 

"Dulu bongkar muat domba dilakukan dengan cara dipikul oleh buruh panggul. Sekarang domba-domba tersebut diangkut menggunakan troli khusus dan crane. Ini kemajuan yang sangat bagus sekali, proses bongkar muat menjadi lebih efisien, minim kendala dan yang terpenting memenuhi animal welfare," jelas Gultom.

Saat ini ada tiga eksportir hewan domba dan kambing di TB Asahan dengan masing-masing mendapatkan kuota 2.000 ekor pertahun. Sehingga dapat dipastikan  peluang pasar masih terbuka lebar. 

"Sejalan dengan program Gratieks yang di gagas pak Mentan (Syahrul Yasin Limpo, red) ini yang akan menjadi fokus kami," kata Edwar.

Bersinergi dengan dinas peternakan dan peternak untuk mendorong volume dengan bimbingan teknis dan pendampingan serta melakukan promosi publik guna menumbuhkan agripreneur baru khususnya dari kalangan muda untuk menjadi pelaku usaha dibidang agribisnis. Harapannya ini dapat menjadi pemicu pencapaian target Gratieks diwilayah kerjanya.

*Perkuat Sistem Perkarantinaan dan Bersinergi*

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengapresiasi kinerja ekspor Sumatera Utara melalui pelaku usaha di TB Asahan.

Sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian, pihaknya akan memperkuat sistem perkarantinaan untuk pengawasan keamanan dan pengendalian mutu pangan dan pakan asal produk pertanian sekaligus mengawal pencapaian target Gratieks, tiga kali lipat.

"Kami mengajak semua entitas termasuk masyarakat untuk menjaga kesehatan dan keamanan sumber daya alam hayati kita yang sangat kaya ini. Laporkan kepada kami jika dilalulintaskan baik ekspor, impor atau antar area. Agar terjaga, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus dapat laris dan diterima dipasar ekspor," jelas Jamil. (Gani)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama