Tiba Di Surabaya, Panglima TNI Tinjau dan Berikan Arahan Tentang PPKM Berskala Mikro.

MenaraToday.Com - Surabaya : 

Panglima TNI Marsekal Dr. Hadi Tjahjanto, S.I.P, meminta sinergi bersama antara TNI dan Polri dalam tracing tingkat RT/RW dan mengawali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di Jawa Timur.

Panglima TNI yang di dampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Panglima TNI sungguh senang saat melihat langsung Kampung Tangguh Jogo Suroboyo di kawasan sekitar Jalan Kedung Baruk, Kec.Rungkut, Surabaya, karena Kelurahan Kedung Baruk pada kampung tersebut berstatus zona hijau. Kamis (11/2/2021).

Ia menegaskan, berdasarkan laporan yang diterima dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat ini masih ada 210 RT berstatus zona merah. Maka, ia memerintahkan langsung kepada Pangdam V Brawijaya soal koordinasi dengan Kapolda Jawa Timur untuk terus membantu di 210 RT yang masih terdampak zona merah. 

Segera bergerak cepat dengan melakukan pelacakan tracing, melakukan isolasi mandiri dan perketat pelaksanaan pembatasan sosial.

Pemerintah daerah agar segera mengeluarkan dan menetapkan peraturan terkait hal tersebut, dan saya yakin 210 RT dengan sistem Kampung Tangguh dengan Skala Mikro berbasis RT/RW bisa menjadi tolak ukur wilayah kawasan hijau.

Di kampung atau di tingkat desa tersebut,  peran Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas sangat dibutuhkan untuk melakukan pengawasan protokol kesehatan.

"Setiap saya lihat tadi, setiap tamu yang berpenghuni pun harus ditegur apabila tidak menggunakan masker. Tapi, di sini sudah menggunakan masker semua, jadi tidak ada yang perlu ditegur, tinggal diawasi saja," katanya.

Panglima TNI Marsekal Dr. Hadi kembali menegaskan untuk tetap mempertahankan dan menjaga zona hijau ini, warga di himbau agar tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.

"Saya yakin 210 RT tersebut dengan sistem Kampung Tangguh yang berbasis RT/RW ini, bisa masuk menjadi wilayah hijau," ujar panglima TNI

Sementara itu, PPMK Mikro berlangsung mulai 9 Februari 2021 hingga 23 Februari 2021 yang berbasis pada RT dan RW serta pendirian posko di desa desa.

Turut serta kehadiran Forkopimda Jawa Timur, serta dalam rombongan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta serta unsur penting lainnya langsung melihat implementasi dari tenaga tracer. Dikarenakan beberapa hari yang lalu sudah dilaksanakan oleh Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jawa Timur telah membantu melacak hingga tingkat desa. (Angga)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama