Diduga Wartawan 'Uka Uka' Berkeliaran dan Bikin Ulah, Guru di Pandeglang Resah

Foto : Illustrasi


MenaraToday.Com - Pandeglang : 

Sejumlah Kepala Sekolah di Kabupaten Pandeglang kembali diresahkan oleh adanya ulah oknum wartawan "uka uka" yang berkeliaran mendatangi sekolah-sekolah penerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS).  

Modusnya, para oknum wartawan ini mendatangi langsung para kepala sekolah dengan cara meminta uang Rp. 5 juta-Rp. 10 Juta  sebagai "uang pengaman". Demikian seperti yang diungkapkan salah satu kepala sekolah yang juga korban Inisial GR, Senin (08/03/2021).

"iya betul mereka mendatangi saya tidak hanya disekolah tapi juga kerumah dengan cara bergerombol. Parahnya lagi mereka meminta sejumlah uang yang nilainya tidak sedikit, dengan dalih sebagai uang tutup mulut," aku GR

Ia menambahkan, sebetulnya kejadian seperti itu bukan baru pertama kali, dulu juga pernah ada kejadian serupa. Namun, kali ini para oknum tersebut membawa sejumlah nama pejabat penegak hukum untuk mengintimidasi. 

"Sebetulnya kejadian seperti ini sudah sering terjadi, namun kali ini mereka makin berani karena membawa nama Kapolres dan aparat penegak hukum lainnya," tutur GR

Masih kata GR, alasan yang mereka gunakan untuk menekan pihak sekolah yakni, dengan cara menuding bahwa pengelolaan dana BOS disekolah tidak transparan. Tidak hanya itu, mereka juga meminta sejumlah uang jika tidak ingin persoalan itu diberitakan dan dilaporkan ke pihak kepolisian.

“Yaa...dalihnya supaya persoalan dana BOS di Sekolah tidak diblow up lewat pemberitaan mereka minta uang. Selain itu mereka juga mengancam akan melaporkan persoalan BOS ke pihak kepolisian, pokonya mereka cari-cari masalah lah," ungkap GR

Sementara itu, ternyata persoalan serupa juga dialami oleh guru SMP di Pandeglang sebut saja SM. Ia mengaku, sudah sering didatangi oleh oknum "wartawan uka-uka" yang menuding bahwa pengelolaan dana BOS disekolahnya tidak transparan. Namun meski demikian, oknum wartawan yang mendatangi SM tidak sampai meminta uang dengan jumlah tertentu.

“Saya juga pernah didatangi oleh oknum wartawan seperti itu...Modusnya sama,  Kadang mereka minta uang untuk beli rokoklah, bensinlah, makanlah, meski tidak meminta sejumlah uang seperti yang dialami Pak GR klo datangnya hampir setiap hari kan pusing juga saya," tutupnya sembari tersenyum.

SM berharap, pihak kepolisian segera melakukan tindakan agar kejadian serupa tidak terulang dan menimpa sekolah lainnya di Kabupaten Pandeglang. (Ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama