Oknum Guru Ngaji Di Cianjur Hukum 2 Santri Hingga Alami Luka Luka

Keterangan Gambar : Illustrasi


MenaraToday.Com - Cianjur : 

Dua orang santri yang masih dibawah umur mengalami luka lebam dibagian punggung, kepala dan kaki. Diduga kedua santri itu mendapatkan tindak kekerasan dari oknum guru di salahsatu Pondok Pesantren (Ponpes). 

Menurut informasi yang dihimpun, tindak kekerasan itu terjadi beberapa hari lalu, berawal pada saat korban keluar pondok untuk membeli sesuatu ke swalayan. 

Diketahui, apabila seseorang berbuat kesalahan, maka temannya pun ikut dihukum dengan cara dipukul menggunakan benda tumpul. 

Atas terjadinya hukuman tersebut sehingga mengalami luka memar. Korban bersama temannya yang mengalami hal yang sama kabur dari ponpes. Karena keterbatasan diongkos, akhirnya hanya sampai di kawasan Cipanas mencari perlindungan di sana. 

Kepada wartawan, orangtua salah seorang korban, Adis Abibah (49), mengaku awalnya mendapatkan informasi anaknya kabur dari pondok pesantren. Mendapati informasi seperti itu, ia pun segera mencarinya dan ternyata anaknya sudah diamankan oleh seseorang di dekat RSUD Cimacan. Mendapati informasi anaknya kabur lantaran mendapat tindak kekerasan hingga punggung dan pahanya lebam, sontak ia pun kaget dan kesal. 

"Saya dapat infonya kabur, tapi ternyata kaburnya itu karena mendapat tindak kekerasan. Melihat banyak bekas lula dipunggung hingga pahanya, saya sedih," kata Adis kepada wartawan di Mapolres Cianjur, Selasa (10/03/2021). 

Ia mengungkapkan, dari pengakuan anaknya, hal seperti itu bukan hanya sekali saja. Jika ada yang melakukan kesalahan para santri termasuk anaknya pun kerap dihukum secara berlebihan. 

"Anak saya dititipkan di sana kan untuk belajar, menimba ilmu agama. Tapi malah diperlakukan seperti ini," ungkapnya sembari menangis. 

Atas perbuatan oknum guru tersebut, Adis mengaku sudah melapor ke pihak kepolisian," anak saya sudah di visum dan saya juga melapor ke pihak kepolisian. Saya berharap pelakunya segera dihukum supaya jera," ungkapnya. 

Sementara, HS (korban) mengaku dihukum dengan cara dipukuli dengan menggunakan kabel oleh oknum guru itu. 

"Yang buat kesalahan itu teman saya, tapi kenapa saya juga ikut dihukum dipukul pakai kabel," kata HS. 

Hingga saat ini, HS masih merasa sakit setiap kali berjalan akibat adanya luka lebam di pahanya, "dipungguh masih terasa perih, tapi yang masih sering terasa yang di kaki," ucapnya. (Ace)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama