Sonia Elfiatama Wakili Asahan Di Duta Bahasa 2021

MenaraToday.Com - Asahan : 

Perawakan kecil, supel dan pandai bergaul terpancar dari mahasiswi yang saat ini sedang menempuh pendidikan pada prodi Bahasa Inggris di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sepintas, wanita berhijab kelahiran Kisaran, 27 Juni, 22 tahun silam itu seperti mahasiswi kebanyakan. 

Namanya menjadi perbincangan banyak orang tatkala Rektor Universitas Asahan (UNA) Prof Tri Harsono memanggil dan memperkenalkan dirinya dalam satu kesempatan sebagai satu – satunya perwakilan mahasiswi di kampus beralmamater kuning kebanggaan masyarakat Asahan, menjadi Duta Bahasa Sumatera Utara (Sumut) tahun 2021. 

Dialah Sonia Elfiatama, mahasiswi semester 2 yang saat ini sedang berjuang dan masuk dalam 20 besar finalis Duta Bahasa Sumut yang pada tanggal 28-30 Mei 2021 nanti akan mengikuti karantina di Balai Bahasa Medan, sebelum malam puncak yang akan digelar pada tanggal 30 Mei 2021 mendatang. 

“Alhamdulillah, bisa sejauh ini berkat dukungan keluarga dan orang tua. Terkhusus kepada dosen pembimbing Bapak Tarida Ilham Manurung dan Bapak Anik Hakim. Mudah – mudahan bisa memberikan prestasi terbaik, terlebih untuk kampus,” kata mahasiswi yang akrab disapa Nia ini, saat berbincang bersama wartawan, Rabu (19/5/2021).

Nia mengkisahkan mula perjalanan dirinya sejak mendaftarkan diri tanggal 4 April lalu, bersama 10 mahasiswa UNA mengikuti seleksi duta bahasa di tingkat kampus mulai dari tahap seleksi berkas, wawancara yang diikuti hampir 200 orang perwakilan mahasiswa fakultas bahasa se Sumatera Utara dari berbagai perguruan tinggi di Sumut. 

“Lalu di umumkanlah 60 besar, alhamdulillah dari UNA hanya Nia sendiri yang lulus. Kemudian lanjut tahap wawancara II serta tatap muka langsung di balai bahasa Sumut didampingi dosen pembimbing,” ujar Nia. 

Langkah perjuangannya hingga sejauh itu ternyata direspon positif dan mendapat dukungan dari pihak kampus salah satunya ia dipanggil oleh  Ketua Yayasan UNA, Drs Mapilindo yang berjanji akan memberikan hadiah berupa gratis biaya perkulihan hingga tamat jika dia masuk pada kategori pemilihan.  

"Ketua Yayasan UNA juga menjanjikan bonus jika meraih dua besar maka akan di berikan beasiswa S2 dan ada peluang jadi dosen,” kata Nia.

Peluang dan tawaran itu tentu saja dijadikan Nia sebagai cambuk motivasi bagi dirinya. Mengingat perjuangan dan pendaftaran dirinya untuk bisa berkuliah juga setelah proses panjang. Nia bukanlah berlatar bekalang keluarga mampu. 

Untuk bisa mendaftar kuliah ia harus menabung dua tahun lamanya selepas tamat sekolah dan bekerja sebagai penjaga toko, bahkan dilaluinya hingga  berkuliah. Terlahir sebagai anak pertama dari lima bersaudara membuat Nia terpatri cara pikirnya lebih dewasa, tak serta merta egois dan lebih memilih membantu adik-adiknya yang masih bersekolah.  

“Alhamdulillah setelah menabung ada rejeki baru daftar kuliah, walaupun terlambat.Kesempatan ini tidak akan saya sia-siakan untuk lebih jauh berprestasi,” kata dia.  

Sebelum duduk di bangku perguruan tinggi, Nia terbilang sebagai anak yang berprestasi semasa sekolah. Ia kerap menjadi langganan rangking di kelas. Bakat seninya mengalir secara alamiah, sang ibu yang merupakan seorang pelatih tari membuat Nia tak asing di dunia itu dan pernah beberapa kali mendapatkan gelar juara diberbagai perlombaan, termasuk pernah meraih prestasi sebagai Best Talent Puteri Muslimah Asahan di tahun 2021 yang diselenggarakan oleh salah satu lembaga seni. 

Pada tanggal 18 Mei 2021 pihak kampus memfasilitasi Sonia dan pasangan finalas Duta Bahasa Sumut yakni, Nazmi Agustian seorang mahasiswa UINSU asal Medan untuk melakukan tugas krida kebahasaan ke Batubara tepatnya di Desa Bandar Rahmat bekerja sama dengan Taman Bacaan Masyarakat Khasanah. 

“Mohon doanya supaya nanti lancar masuk final,” tutupnya. (Nn)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama