Update Status Bad News Is A Good News Oleh Dinkes Pandeglang Terkait Enah, Tuai Kritikan Pedas.


MenaraToday.Com - Pandeglang : 

Viral nya pemberitaan tentang Enah (39) warga Kampung Lebakgedong, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten yang terpaksa ditandu sejauh 3 km menuju puskesmas setempat pada sabtu 1 Mei 2021, ramai diperbincangkan.

Berita terkait Enah pun mendapat tanggapan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Namun alih-alih meluruskan pemberitaan, tanggapan Dinkes yang di posting di Instagramnya justru menuai kritikan pedas dari netizen.

Akun IG Dinkes itu memuat foto Enah yang sedang digotong dengan bertuliskan bertuliskan "Desa Siaga Membangun Desa, Budaya Yang Patut Di Contoh Gotong Royong."

Di bawah foto itu Dinkes Kabupaten Pandeglang juga menulis narasi panjang lebar, yang intinya menjelaskan bahwa berita buruk adalah berita baik. Berikut postingan Dinas kesehatan:

Bad News Its A Good News

Pemberitaan yang buruk merupakan berita yang baik, itu mungkin pemikiran berita sekarang ini, akan tetapi pemberitaan yang bukan dari sumber dan ahlinya akan menjadikan berita itu berlebihan tidak berdasarkan data dan fakta.

Seperti pada photo ini, akan menjadi persepsi yang berbeda tergantung sudut pandang kita.

Kami sangat mengapresiasi kesiapan dan kesiagaan masyarakat desa untuk membantu ibu ini dalam menangani permasalahan kesehatan (kehamilan).

Suatu kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang panjang, dan juga banyak faktor faktor yang menentukannya, seperti yg kita ketahui, status kesehatan itu ada banyak faktor yang menentukannya seperti asupan nutrisi, infeksi penyakit, perilaku masyarakat, lingkungan, fasilitas kesehatan, dll.

Dan seperti yang kita ketahui untuk membangun status kesehatan masyarakat itu tidak dapat diselesaikan oleh hanya satu instansi saja, akan tetapi oleh semua lintas sektor, dan yang sangat menentukan itu adalah peran dari masyarakatnya sendiri.

Peran dari masyarakat itu sangat berperan penting sekali dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Dalam foto ini terlihat masyarakat turut membantu sesama warganya dalam proses kelahiran, walaupun Allah Subhana Wa Taala berkehendak lain, dimana bayi dari ibu tersebut lahir dalam keadaan tidak bernyawa.

Kami turut berduka atas kejadian ini, mudah-mudajan kejadian seperti ini tidak terulang dan menjadi pembelajaran kita semua.

Dibalik kesedihan ini, kami menghimbau kepada semua untuk tidak memperkeruh suasana dan tidak saling menyalahkan, lebih baik kita mengedepankan hal hal yang positif.

Dalam kondisi yang terbatas dalam membangun daerah kita (pandeglang) kita semua harus berperan dalam bidang keahlian masing-masing, dengan budaya gotong royong seperti foto ini, semoga kita semua dapat memajukan daerah yang kita cintai ini, tanah kelahiran kita tanah nenek moyang kita Kabupaten Pandeglang." 

Banyak pihak yang menyesalkan postingan Dinkes Kabupaten Pandeglang yang terkesan tidak perduli dengan kondisi kesehatan warganya. Kepekaan pejabat Dinkes Kabupaten  Pandeglang juga dipertanyakan.

"Kenapa dengan foto yang saya duga mengambil tidak resmi dari akun pihak lain itu, Dinkes seolah menghilangkan esensi dari foto itu. Jelas itu foto yang berisi kondisi ril di lapangan. Ada penderitaan di situ, akibat buruknya sarana dan infrastruktur. Eh malah Dinkes ngelantur ke narasi gotong royong segala," ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya kepada redaksi, Senin, (03/5/2021).

Sumber tadi juga mengungkapkan, dengan narasi yang dibangun seperti yang ditulis di IG-nya Dinkes Kabupaten Pandeglang terkesan melepaskan tanggung jawwab atas kondisi sebenarnya di lapangan.

"Jadi maksud Dinkes tuh Pandeglang nggak perlu ada pembangunan. Biar budaya gotong royongnya tetap lestari," sindir sumber tadi.

Berselang beberapa jam kemudian ig @dinkes_pandeglang yang memuat status diatas dihapus, dan menggantinya dengan permintaan maaf terkait statusnya yang telah menimbulkan kegaduhan dikhalayak ramai. 

Dalam postingan tersebut, pihak dinkes menyatakan permintaan maaf dan status terkait kasus Enah merupakan opini pribadi admin yang mengelola akun ig Dinkes Pandeglang dan tidak ada kaitannya dengan pihak dinas.

Hingga berita ini diturunkan,   pihak dinkes belum bisa dikonfirmasi. 

Perlu diketahui, pada Sabtu 1 Mei 2021 sekitar pukul 14.00 WIB, Enah dibawa ke Puskesmas karena kondisinya semakin kritis. Namun, ditengah perjalanan Enah terjatuh karena kain sarung yang digunakan robek. Foto saat Enah digotong menggunakan sarung pun beredar luas.

Sekitar pukul 16,00 Enah ditangani bidan di Puskesmas,  sayangnya bayi kembar Enah tak bisa diselamatkan.

Hasil diagnosa di Puskesmas saat sang ibu tiba, bayi kembar tersebut meninggal akibat kelebihan air ketuban dan kondisi kandungannya masih lemah karena baru berumur enam bulan. (Ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama