Kolam Pembuangan Limbah Cair PT. Kirana Sapta, Desa Panompuan Jae, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, dinilai sangat mengancam keselamatan warga sekitar karena tidak adanya Tembok pembatas ataupun pagar yang membatasi Kolam pembuangan limbah dengan lahan persawahan masyarakat
Hal tersebut diketahui saat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Kampak Tabagsel di depan PT.Kirana Sapta, Selasa (7/6/2021)
"Kami mendapatkan info dari masyarakat sekitar bahwa kolam Pembuangan Limbah cair tanpa adanya tembok pembatas dengan lahan masyarakat,intinya masyarakat sekitar masih bisa bebas berkeliaran disekitaran kolam limbah,"ujar Sulthoni Siregar yang diamini warga
Sementara itu,Zoirun Ansori Simanjuntak juga dalam orasinya mengatakan hal senada dan mengaku bahwa ianya sudah melihat langsung kolam limbah tersebut tanpa adanya pagar pembatas dengan lahan persawahan masyarakat
"Saya sendiri sudah melihat langsung kolam-kolam tersebut tidak dipagari dan masyarakat bisa bebas keluar masuk ke lokasi itu, Selain itu PT.Kirana Sapta juga pernah tertangkap kamera membuang limbah padat ditepi jalan lintas Sumatera tepatnya didepan pabrik crum rubber PT.Kirana Sapta, kita memintak agar Kementerian Lingkungan Hidup turun dan meninjau kembali kelayakan pengelolaan limbah PT.Kirana Sapta,"katanya
Pada kesempatan yang sama, Menaratoday.com coba mewawancarai warga sekitar terkait CSR dan Kolam limbah yang tidak dipagar jawaban nya cukup mengejutkan,
"Umur saya sudah 42 tahun dan saya asli kelahiran disini, Saya tidak pernah merasakan adanya CSR dan Kolam limbah cair itu benar tidak dipasangi pagar pembatas dengan sawah masyarakat sekitar,"katanya (Ucok Siregar)