APDESU Indonesia Kecam Proyek Rabat Beton di Perumahan Permai Tanah Merah Batu Bara

MenaraToday.Com - Batu Bara : 

Setelah mendapatkan respon dari Kepala Desa Tanah Merah beberapa hari yang lalu, kini proyek rabat beton di Desa Tanah Merah, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara mendapatkan respon negatif dari Aliansi Pemuda Desa Bersatu (APDESU) Indonesia.

Ketua Umum DPP APDESU Indonesia, Adam Malik angkat bicara soal keluh kesah Kepala Desa Tanah Merah akibat proyek yang diduga tidak jelas tersebut dan mengatakan bahwa pemenang proyek tersebut ugal-ugalan dalam menghabiskan APBD Batu Bara.

"Kami yang tergabung di pemuda desa sangat menyayangkan baik pihak ketiga (rekanan) dan dinas terkait apakah PU atau Perkim, yang jelas bahwa hari ini kita melihat pembangunan di Batu Bara tidak didasari dengan kompetensi melainkan kompetisi siapa dekat dengan siapa," tegasnya.

Adam Malik pun menyarankan agar pihak Inspektorat turun ke lokasi dan memanggil siapa saja yang terlibat termasuk oknum PPK dari dinas yang bersangkutan sehingga kedepan pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur atau Juknis seperti yang terjadi di Tanah Merah ini tidak terulang kembali.

"Jika memang pihak Inspektorat atau lembaga sejenis tidak merespon keluh kesah Kepala Desa Tanah Merah tersebut, kami dari APDESU siap untuk mengawal agar dugaan kasus proyek siluman ini bisa terungkap dan kekecewaan masyarakat terobati. Bila perlu ke Kajari Batu Bara pun kami siap," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Tanah Merah Fauzi terkesan merasa kecewa dengan dugaan pengerjaan proyek rabat beton di Perumahan Permai, di Desa Tanah Merah, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara, yang diduga tidak sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya).

"Harapannya pengerjaan itu haruslah sesuai dengan RAB yang telah ditentukan, tapi kalau sudah begini kita serahkan sajalah kepada pihak-pihak yang berkompeten di bidangnya," ujar Fauzi saat dihubungi Wartawan melalui handphone selulernya, pada Sabtu (17/7/2021), sekitar pukul 14.21 wib.

Pantauan Wartawan di lokasi, proyek tersebut tampak perpaduan semen bercampur dengan sampah, dan diduga pula ketebalan proyek tersebut tidak sesuai. Selain itu, pada proyek tersebut tidak terlihat juga adanya plang proyek sehingga tidak diketahui dengan pasti pekerjaan apa yang tengah dikerjakan, perusahan yang mengerjakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut. (Dwi)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama