![]() |
Wakil Gubernur Banten H. Andika Hazrumi |
Menaratoday.com BANTEN-Banten masih menjadi urutan pertama daerah yang paling tidak taat bermasker berdasarkan catatan Satgas Penanganan COVID-19 beberapa pekan ini. Wagub Andika Hazrumy menyebut tak semua warga mampu membeli masker sebagai perlindungan dari virus.
"Kan kita melihat di masyarakat tidak semuanya mampu membeli masker. Kondisi ini perlu ada kerja sama konkret dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri," kata Andika. Kamis (29/07/21).
Pihaknya sudah memberi himbauan ke tokoh masyarakat untuk menyampaikan dakwah soal protokol kesehatan ke warga. Kondisi saat ini memang luar biasa karena virus terus menyebar. Untuk itu, Pemprov tidak bisa bekerja sendiri untuk menanggulangi virus Corona ini.
"Bagaimana masyarakat membantu mendisiplinkan diri dalam kaitan protokol kesehatan," ujarnya.
Saat ditanya kapan gubernur dan wakil gubernur turun langsung ke warga untuk sosialisasi masker? Andika mengaku dirinya baru pulih dari COVID-19. Kondisi selama ini lanjut Andika, belum memungkinkan untuk turun langsung baik itu memberi himbauan dan sosialisasi masker ke tengah masyarakat.
"Insya Allah nanti saya akan bergerak dengan Pak Gubernur dan sekda," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Andika juga membantah jika ada anggapan bahwa Pemprov Banten belum memberikan bantuan ke masyarakat selama PPKM. Karena selama ini bantuan yang terlihat hanya dari Kemensos, TNI dan Polri.
Menurutnya, semua pihak memiliki tanggung jawab kerja masing-masing. Pemprov sudah memberi bantuan berupa beras salah satunya dari zakat ASN. Bansos yang berasal dari APBD ada di struktur anggaran dana tidak terduga yang totalnya Rp. 35 miliar tahun ini. Itu pun sisanya tinggal Rp. 18 miliar dan akan berubah saat APBD perubahan.
"Kita kan pemerintah, kesehatannya, pendidikannya dan lain-lain. Kita harus betul-betul memformulasikan dengan baik agar layanan dasar bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
ILA