Ibadah Minggu Di Toba Terapkan Prokes Dan PPKM, Satgas Berbagi Tugas Memonitoring

MenaraToday.Com - Toba : 

Ditengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro level 3 di Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara, rangkaian acara Ibadah Minggu dipastikan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat.

Hal itu berdasarkan monitoring pengendalian Covid-19, oleh Satgas Covid-19 Toba disejumlah rumah ibadah dibeberapa daerah di Toba, Minggu (15/8/21).

Monitoring oleh Satgas berjalan lancar  di wilayah tugas masing-masing bersama pendampingan dari TNI/Polri serta Pejabat ASN Pemkab Toba, dengan menyasar sejumlah rumah-rumah ibadah diperkotaan hingga ke pelosok wilayah Toba.

Tim monitoring edukasi pengendalian Covid-19 di Gereja HKBP Paindoan Pohan Kecamatan Balige, oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toba Jon Piter Silalahi bersama Camat Balige Pantun Joshua Pardede dan Kabid PSDK Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Tim monitoring lainnya di Gereja HKBP Hinalang Ressort Hinalang Silalahi Kecamatan Balige oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Ganyang Situmorang didampingi Sekcam Tampahan dan Kabid PMD Dinas PMD PA Toba.

Kasatpol PP Broztito Sianipar bersama Kabag Humas Pimpinan dan Protokol Setdakab Toba dan Kabid Pemuda Dinas Pendidikan Toba, mendapat tugas monitoring di Gereja HKBP IL.Nomensen Kecamatan Sigumpar.

Sementara itu, Gereja HKBP Ressort Lumbanjulu di Kecamatan Lumbanjulu, disambangi Plt. Kepala Bappeda Toba Feri Napitupulu bersama Kabid Pelayanan Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Toba Hendra Butarbutar dan Camat Lumbanjulu Mangara Butarbutar selaku tim edukasi dan pendamping.

Secara keseluruhan, rangkaian pelaksanaan Ibadah Minggu, berlangsung dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Sebelum jemaat memasuki ruangan Gereja, mereka mencuci tangan dan diwajibkan memakai masker, ujar Jon Piter dan Ganyang Situmorang.

Tidak terlepas, suhu tubuh para jemaat juga diukur, kita pantau juga di pintu masuk Gereja tersedia washtaffel dan sabun untuk cuci tangan, ujar Feri Napitupulu dan Broztito Sianipar.

Di samping itu, pembatasan jumlah jemaat hanya diperbolehkan sebanyak 25 persen dari kapasitas ruangan dan acara ibadah dibatasi dengan meniadakan koor, ucap para Pimpinan OPD itu.

Dengan kepatuhan terhadap PPKM berbasis mikro dan kebiasaan menerapkan prokes, kita meyakini lonjakan sebaran corona yang masih meninggi di Toba, akan dapat ditekan bahkan kita harus optimis untuk membuat Toba menjadi zona hijau dari sebaran corona, tandas Ganyang Situmorang mengakhiri. (J.Tambunan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama