 |
| Lokasi Kelima kerbau dan gembalanya bernama Jeri tewas tersetrum kabel PLN yang menjuntai. Jum'at (20/08/21). |
Menaratoday.com BANTEN, Lebak-Pihak keluarga almarhum Jeri bin Suanda (24) mendesak PLN agar bertanggung jawab memberi ganti rugi atas kematian korban dan lima ekor kerbau yang ikut mati tersengat listrik. Hal tersebut diungkapkan pihak perwakilan keluarga Suherli.
“PLN Malingping sudah datang melayat, tapi belum ada pembicaraan lebih lanjut. Pihak keluarga tidak bermaksud menuntut secara pidana tetapi lebih menuntut ganti rugi atas insiden yang terjadi akibat kelalaian PLN,”ujar Suherli. Senin (24/08/21).
Suherli menambahkan, selain kehilangan anggota keluarga, akibat kelalaian PLN tersebut, juga telah membuat mereka mengalami kerugian materi dengan tewasnya hewan ternak lima ekor kerbau.
“Setidaknya biaya kematian dan ganti kerugian materil atas meninggalnya lima ekor Kerbau,”katanya.
Sementara Abdul Muhyi, Kepala Desa Situragen, Kecamatan Panggarangan kabupaten lebak, banten, menegaskan bahwa peristiwa tersebut akibat kelalain PLN.
“Ini murni kelalaian PLN yang membiarkan kabel berkarat, tidak memperhatikan perawatan secara berkala sehingga menimbulkan korban jiwa dan hewan ternak,” katanya.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Lebak AKP Indik Rusmono mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini.
"Masih kita dalami nanti diinformasikan selanjutnya,”katanya singkat.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa naas merenggut nyawa Jeri Bin Suanda dan kelima hewan ternaknya akibat arus pendek SUTR GSW karat hingga putus pada Jumat, (20/08/2021) lalu. Kepergian Jeri meninggalkan duka mendalam bagi keluarga terutama sang istri.
Juariah (20), istri almarhum kini mengalami depresi. Wanita muda ini kerap berbicara sendiri dan masih mengantarkan makanan dan minuman untuk Jeri di kandang kerbau. Ia tak menyangka, sang suami yang baru menikahinya setahun yang lalu itu tewas mengenaskan kesetrum listrik bersama lima ekor kerbau miliknya pada Jumat, (20/08/2021).
ILA