Miris! Buku Pelajaran Siswa Dibiarkan Berserakan Ditengah Proyek Siluman


 Menaratoday.com - Sidimpuan

Sumber Dana Proyek Pembangunan di SMP Negeri 9 Hutaimbaru, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru dan SMP Negeri 3 Padangsidimpuan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan tidak jelas karna tidak ditemukan papan plang nama kegiatan di lokasi   
 

Ironisnya di luar ruangan SMPN 9  ditemukan  buku buku pelajaran  berserakan diduga tidak bisa dipergunakan lagi karena sebagian ada yang sudah basah kuyup karena ruangan gedung penyimpanannya ikut dibongkar, selasa (17/08/2021).
 

Komite Sekolah SMP N 9 Hutaimbaru bermarga  Simamora ketika dikonfirmasi awak media ini mengenai pembangunan sekolah yang tidak memiliki papan plang nama proyek dan buku buku yang berserakan dan basah kuyup di kantin Sekolah SMP N 9 Hutaimbaru mengatakan buku buku pelajaran yang basah kuyup dan berserakan itu adalah buku pelajaran yang lama dan sudah tidak dipakai lagi

"Ruang perpustakaan sekarang bukan itu, tempat buku pelajaran yang dibongkar itu adalah gudang, buku buku yang disimpan disitupun buku pelajaran yang lama, buku pelajaran tahun 2005-2006 hingga 2007, itupun sudah banyak yang dipindah keruangan sana,(sambil menunjukkan ruang pengimpanan buku tersebut), untuk papan plang nama proyek pembangunan SMP N 9 ini saya kurang tahu, mungkin saja belum datang, karena pekerjaan pembangunan sekolah ini masih tahap pembongkaran dan ada juga yang sudah dipasang pondasinya, seperti saat ini yang sudah dicek dan dilihat oleh rekan rekan sendiri,"ucap Simamora.
 
Sementara itu  A.Y. Dongoran yang ikut turun melihat pekerjaan pembangunan yang tidak memiliki papan plang nama proyek di dua sekolah yang berbeda ini mengatakan pembangunan fisik ataupun rehab di setiap sekolah tanpa papan proyek itu melanggar Undang Undang Keterbukaan informasi publik (UU KIP) Nomor 14 tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012.
 
 
"Di mana isinya mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan.
Begitupun lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana serta nilai kontrak dan jangka waktu pengerjaannya,"terang A.Y. Dongoran.

Lebih lanjut A.Y Dongoran mengatakan proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan plang nama itu indikasinya layak diduga sebagai trik untuk membohongi serta pembohongan terhadap masyarakat agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggarannya.

"Dengan tidak adanya papan nama proyek dalam suatu pekerjaan proyek sudah layak diduga, proyek tersebut siluman, ujarnya.

Sementara itu, Hingga berita ini di kirim kemeja redaksi  pihak Sekolah SMP N 3, maupun dari Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan, belum ada yang dapat dikonfirmasi dan temui. (Ucok Siregar/J.Simamora)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama