10 Orang Diamankan Polres Pandeglang Terkait Aksi Demo Anarkis Di Gedung DPRD Pandeglang

Massa tengah berorasi dihalaman gedung DPRD Pandeglang. Senin (13/09/21)


Menaratoday.com PANDEGLANG-Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pandeglang pada senin 13 September 2021, yang menuntut ketua DPRD Pandeglang untuk mengembalikan uang sesuai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pada anggaran 2020 lalu, hingga berlangsung anarkis merusak pintu gerbang gedung DPRD berbuntut panjang.


Akibatnya, pihak kepolisian dari polres pandeglang terpaksa mengamankan 10 mahasiswa yang turut serta dalam aksi tersebut, karena diduga sebagai provokator sehingga massa bertindak anarkis dengan merusak fasilitas negara.


Ayi Erlangga, SH, MH Kuasa Hukum Asep Suprianto pengurus cabang PMII Pandeglang yang masih di periksa hingga hari ini dipolres pandeglang mengatakan, dari semalam sampai hari ini kawan-kawan PMII pandeglang masih dilakukan proses pemeriksaan oleh penyidik polres pandeglang atas dugaan pengrusakan pagar kantor DPRD Pandeglang.


"Dan untuk sementara upaya hukum kami mengikuti dulu proses penyelidikan dari pihak polres, dan terus melakukan upaya komunikasi dengan pimpinan dipolres pandeglang untuk meminta kebijakan atau restoratif justice sejalan dengan Perkapolri terhadap temen-temen mahasiswa," tuturnya.


Selain itu kata Ayi, dengan pihak pimpinan DPRD juga sudah dilakukan upaya komunikasi terkait peristiwa kemarin, semoga hari ini semuanya bisa segera pulang.


"Dengan ketua DPRD kami juga sudah mencoba menjalin komunikasi terkait aksi kemarin, karena terjadinya aksi anarkis hingga pengrusakan gerbang gedung dewan itu kan spontanitas tidak direncanakan, mudah-mudahan beliau mengerti dan memahami," tukasnya.


Tampak Salah Satu demonstrans terlihat tengah menendang Pintu Gerbang Gedung DPRD Pandeglang.


Ayi menambahkan, untuk sementara ada sekitar 10 orang kawan-kawan PMII yang diamankan oleh pihak kepolisian terkait aksi kemarin, dan itu masih dalam proses penyelidikan dan juga pemeriksaan. 


"Jadi jumlah tersebut bisa bertamah atau berkurang, tergantung nanti hasil penyelidikan pihak kepolisian karena belum selesai, pihak kepolisian sampai saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti melalui video peristiwa siapa pelaku, siapa bukan," jelasnya. (ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama