MenaraToday.Com - Tebing Tinggi :
Pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sejatinya dibentuk untuk mewujudkan tujuan mulia dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Dibarengi dengan pencapaian keuntungan finansial untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan kata lain BUMD seyogyanya harus memperoleh laba atau keuntungan.
Tapi lain halnya dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bulian Tebing Tinggi. Perusahaan air minum milik Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi ini sedikit "Aneh".
Sebab, selama berdiri sudah selama puluhan Tahun, tetapi terus mengalami kerugian, padahal Perusahaan ini sering mendapatkan kucuran bantuan dari Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi.
Ansyari, Kabag Umum/Keuangan, PDAM Tirta Bulian saat ditemui MenaraToday.Com diruang kerjanya, mengakui kalau perusahaan tempat dirinya bekerja tersebut terus saja mengalami kerugian.
Anehnya lagi, kerugian yang mereka alami selama bertahun-tahun tersebut disebut Kabag Umum/Keuangan ini, seakan terjadi karena kesalahan masyarakat (pelanggan) yang enggan membayar tagihan.
Merasa penasaran terkait pengelolaan keuangan PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tinggi tersebut, MenaraToday.Com mencoba konfirmasi kepada Khoiruddin selaku Direktur PDAM Tirta Bulian, tetapi Khoiruddin belum dapat dikonfirmasi dikarenakan sedang rapat.
Saat MenaraToday.Com mencoba mengkonfirmasi ulang guna mengkroscek untuk menggali lebih dalam terkait pengelolaan anggaran di Perusahaan Air Minum tersebut, Kepada Kabag Keuangan, Sekertaris Direktur, Bagian Tata Usaha dan Bagian Pelayanan Pelanggan, seolah "Kompak" dan saling "Buang Badan" mereka mengaku sama sekali tidak mengetahui terkait perkembangan dan keuangan PDAM tersebut.
"Kami gak tau pak, dan kami tidak boleh memberikan keterangan apapun, sama Direktur lah Pak" Kata Mereka.
Terpisah, Rabu (15/9/21) MenaraToday.Com mencoba konfirmasi lagi kepada Khoiruddin, Direktur PDAM Tirta Bulian dikantornya, tetapi Khoiruddin belum dapat ditemui dengan alasan masih rapat. Diduga Direktur PDAM Tirta Bulian sengaja menghindar dari Wartawan karena takut dikonfirmasi terkait pengelolaan keuangan di Perusahaan milik Pemko Tebing Tinggi tersebut.(Red)