Landmark Badak, Ikon Baru Desa Teluk Yang Berdiri Megah Ditengah Tumpukan Sampah

Terlihat Tumpukan sampah berserakan tepat dibawah landmark Badak. Rabu (29/09/21).


Menaratoday.com PANDEGLANG, Labuan-Ada wahana baru dipesisir teluk desa teluk kecamatan labuan, kabupaten pandeglang, banten. Warga menyebutnya pantai badak, tak heran mereka menyebutnya dengan nama itu, karena dilokasi ini banyak ornamen badak yang terpampang, mulai dari tugu hingga ornamen lainnya. 


Meski pembangunannya belum rampung, namun hampir setiap hari menjelang matahari terbenam lokasi ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh warga setempat maupun warga dari luar kecamatan.


Seperti terpantau pada sore tadi, dimana landmark pantai badak ini dipenuhi oleh warga yang memang sengaja bermain dan menghabiskan waktu sore harinya bersama kawan, pasangan dan juga keluarga. 


Landmark Badak Program Kotaku Kemen PUPR RI Didesa Teluk, Labuan-Banten.


Namun sayang, landmark  yang merupakan bagian dari program kotaku dari kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (Kemen PUPR) ini, yang nilainya mencapai Rp. 18 miliar lebih, terlihat mencolok karena dibangun ditengah tumpukan sampah dan kumuhnya permukiman warga. 

Salah satu warga caringin Anisa (18) mengaku, sangat senang dengan adanya tempat tongkrongan baru ini karena selain gratis lokasinya pun cukup instgramable.


"Seneng banget ada tempat kayak gini, jadi bisa santai bareng temen-temen dan juga keluarga, gratis lagi," ungkapnya.


Sementara itu Amir (29) warga teluk justru berkomentar miris. Karena landmark sebagus itu dibangun ditengah-tengah tumpukan sampah yang berserakan, sehingga terlihat sangat mencolok. 


"Kami juga sangat bangga dekat tempat tinggal kami dibangun ikon baru seperti ini, selain membuat makin ramai, warga jadi punya alternatif baru untuk bersantai, namun sayang kondisinya dinilai kurang begitu tepat karena berada dekat tempat pembuangan sampah warga," tuturnya.


Tambah Amir, dirinya merasa heran dengan pola fikir warga yang meski sudah diingatkan berkali-kali tetap saja seperti itu, membuang sampah ke tempat yang bukan peruntukannya. 


"Padahal sudah disediakan 3 bak sampah besar tapi tetap saja buangnya sembarangan, sekarang bak sampahnya sudah pada rusak tak terpakai, Saya sendiri dan warga lainnya sudah sering mengingatkan kepada mereka yang suka membuang sampah kesini, karena khawatir menimbulkan penyakit atau musibah karena menumpuknya sampah," ucapnya.


Amir mengatakan, dari pihak desa pun sudah sering menghimbau tapi tetap saja seperti itu, kadang amir merasa bingung dengan perilaku warga yang sulit dinasehati, bahkan terkadang tiap kali diingatkan warga justru berkata yang tidak-tidak.


"Yang mengingatkan sudah dari mana-mana bahkan dari pihak desa juga sudah sering, orang desa aja tidak dianggap apalagi saya, yang membuat saya tersinggung mereka suka bilang siapa kamu, emang ini pantai punya kamu, kayak gitu jadi saya suka serba salah, akhirnya ya sudah saya biarkan saja karena takut dikatain seperti itu lagi," tukasnya.


Masih kata Amir, dulu sempat bersih, namun kondisinya kembali seperti ini lagi dan lagi. Amir meminta kepada para pemangku kebijakan, agar segera mengambil tindakan untuk kebaikan bersama, sebelum semuanya terlambat. (ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama