Proyek Rehab Irigasi 1,4 Miliyar Milik Pemprovsu di Pekan Kemis Sergai Diduga Dikerjakan Asal Asalan


MenaraToday.Com - Serdang Bedagai :

Proyek kegiatan rehabilitas jaringan Irigasi dari Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang, dengan nilai kontrak Rp 1.409.750.532, 30 (Satu Miliyar Empat Ratus Sembilan Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Lima Ratus Tiga Puluh Dua Rupiah) yang bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) TA 2021 di Pekan Kemis, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) diduga dikerjakan Asal Asalan.

Dugaan tersebut bukan tanpa alasan, pantauan MenaraToday.Com bersama beberapa awak media dan LSM langsung dilokasi, Jumat (22/10/21), kegiatan rehabilitas jaringan Irigasi yang tercatat di Plang Proyek sebagai penyedia jasa atau yang mengerjakan adalah CV KARUNIA REZKY, kondisi lantai dasar yang dinyatakan sudah selesai dikerjakan oleh Tukang namun terlihat banyak yang berlubang - lubang.

Selain itu, cara pengerjaannya juga disinyalir tidak sesuai mekanisme yang ada, diduga tidak sesuai RAB, karena pemasangan besi di lantai dasar irigasi terlihat tidak diganjal atau tidak menggantung sehingga rangka besi yang telah dirakit terkesan lengket kandas didasar tanah dan diduga langsung dicor. Seyogyanya antara dasar tanah dengan rangka besi mempunyai jarak dan ruang agar cor semen semakin kuat, dan diduga kuat ketebalan dasarnya tidak sesuai spesifikasi yang ditetapkan.

Ditambah lagi, Pemasangan dinding Mal  yang telah dirakit untuk selanjutnya dilakukan pengecoran untuk tembok irigasi, tetapi kondisinya masih tampak digenangi air, hal itu disinyalir berpotensi mengurangi mutu dan kwalitas bangunan tersebut.

Adanya  pemasangan mal yang masih terisi air dibagian dasarnya tersebut diakui pekerja akan semakin mempersulit pekerjaan dan terindikasi membuat kurang berkualitasnya dinding tembok irigasi yang dicor tersebut.

"Iya bang, kalau masih ada air nya dipasang mal makin sulit kami kerja, ngikat besinya, dan kurang bagus juga bang. Kalau dikeringkan dulu airnya baru dipasang Mal memang semakin enak kerjanya, dan semakin bagus cor nya" Ucap salah satu pekerja dengan polos.

Tak hanya itu, terlihat pemasangan rakitan anyaman besi untuk rangka pondasi, jarak  anyaman dan ikatan besi satu dengan yang lainnya juga tampak tidak merata, jaraknya bervariasi, ada yang rapat dan ada yang longgar, bahkan terlihat juga ada yang tidak diikat dengan kawat besi.

Salah seorang pekerja tukang bangunan saat dikonfimasi awak media dilokasi mengatakan, Kalau Lantai dasar dinyatakan sudah selesai, namun ketika ditanya kenapa berlubang-lubang, Pekerja ini beralasan bahwa lobang tersebut akibat patok. Padahal lobang-lobang tersebut banyak dibeberapa titik dan ada juga dinding tembok yang terlihat retak.

"Inilah pak sudah selesai lantainya pak, kalau berlubang ini karena bekas patok kami cabut pak " Katanya. 

Disinggung apakah mereka para pekerja mengetahui  soal RAB atau gambar bangunan yang mereka kerjakan. Dirinya mengakui kalau pekerja tidak mengetahui RAB dan gambar bangunannya.

 "Saya tidak tau RAB atau gambarnya Pak" Ungkapnya lagi.

Disaat yang sama, Pengawas dari Dinas PSDA yang akrab disapa Robi saat dikonfimasi MenaraToday.Com via aplikasi WhatsApp terkait pekerjaan rehabilitas jaringan irigasi yang diduga dikerjakan asal-asalan tersebut. Anehnya, Robi seolah seperti sudah mengetahui akan adanya pekerjaan yang diduga dikerjakan asal - asalan tersebut, Robi pun berjanji akan memperbaikinya.

 "Ijin bang. Mslh (masalah-red) temuan yg dikirim sama kawan-kawan Abang. Itu akan kita perbaiki Bang. Yang mana nantinya kalau selesai bisa layak digunakan sama petani-petani kita. Khususnya untuk di pekan kemis" Balasnya melalui WhatsApp.

Terisah Senin (25/10/21) melalui Media ini, Masyarakat meminta Pemprovsu melalui Dinas terkait agar lebih ekstra lagi dalam hal pengawasan, agar pekerjaan pembangunan yang menggunakan uang Negara dikerjakan sebagaimana mestinya.

"Kami Masyarakat meminta Dinas terkait agar lebih ekstra lagi dalam mengawasi pekerjaan yang dikerjakan oleh 'rekanan'  atau 'pemborong', Harapan kami pekerjaan tersebut dikerjakan sebagimana mestinya, karena itu menggunakan uang Negara" Tegas salah satu Masyarakat.(Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama