Mencengangkan! Disinyalir Ada Konspirasi Politik Di Balik Mencuatnya Polemik Event Bupati Cup Pandeglang


MENARATODAY.COM-Polemik terkait uang pembinaan diajang olah raga Bupati Cup yang diberikan oleh Dinas Pemuda Dan olah Raga hingga kini masih menuai konflik. Pasalnya, anggaran untuk event sekelas bupati cup dipastikan sudah dianggarkan dalam anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD) dan sudah dibahas jauh hari sebelumnya oleh DPRD beserta dinas terkait. 

"Anggaran Bupati cup itu kan dari APBD, Dalam pembahasa anggaran biasa nya semua dibahas, Dinas terkait membawa Rincian APBD lalu dibahas dengan komisi terkait, Dalam pembahasan itu semua akan dibahas termasuk rincian APBD, mau di pakai untuk apa, jumlahnya berapa dan kegiatannya apa saja," demikian dikatakan M. Ilma Fatwa Ketua Pemuda Muhammadiyah kabupaten pandeglang. Selasa (21/12/21).

Ilma yang juga mantan anggota DPRD pandeglang ini menuturkan, yang jadi masalah adalah masa iya anggota dewan komisi terkait tidak tahu menahu perihal berapa yang dianggarkan untuk event tersebut. 

"Karena sudah pasti tercantum di Dokumen perencanaan anggaran (DPA), atau mungkin sudah jadi kebiasaan pembahasan anggaran dikabupaten pandeglang tidak pernah dibawa oleh dinas terkait ketika pembahasan?" Tanya ilma.

Intinya, kata Ilma, selama bupati tidak menginstruksikan kepada bawahannya untuk buka-bukaan terkait APBD  hingha DPA, jangan harap proses pengawasan dewan dapat berlangsung dengan baik.

Sementara itu, konflik dari uang pembinaan juara III pencak silat dan panjat tebing senilai Rp. 45 ribu dan 95 ribu ternyata berbuntut panjang. Bupati pandeglang tidak hanya meluapkan emosinya dalam apel pagi yang digelar pada senin pagi 20 desember 2021 kepada kepala dispora pandeglang dadan saladin, namun bupati juga menginstruksikan inspektorat untuk mengaudit dinas pemuda dan olah raga tersebut, bahkan tak tanggung-tanggung Bupati wanita pertama diprovinsi banten ini juga menginstruksikan mencopot sang kadispora. 

Bupati pandeglang Hj. Irna Narulita mengungkapkan, Kadispora pandeglang dicopot karena sudah mencoreng nama baiknya sebagai sebagai bupati.

"Sudah saya berikan peringatan tadi, copot Kadispora," katanya.

Sementara itu, kadispora Dadan Saladin angkat bicara terkait pencopotan dirinya oleh bupati pandeglang. 

"Ya copot saja, rezeki, ajal sudah ada ketentuannya dari Allah, tinggal bagaimana kita menyikapinya," katanya.

Namun meski demikian, Dadan tidak menyanggah pernyataan sang bupati yang disebut sudah mencoreng nama baiknya. Selain itu, Dadan juga mengakui bahwa dirinya memang tidak melaporkan kegiatan tersebut sebelumnya kepada bupati.

"Saya juga mungkin salah, karena tidak berkomunikasi terkait event ini kepada beliau," tutupnya. 

Berdasarkan hasil penelusuran tim menaratoday.com dilapangan, didapat informasi bahwa pencopotan kadispora pandeglang merupakan "bahasa istilah" yang dipakai oleh bupati, karena ada wacana dispora akan dimerger dengan dinas pendidikan.

"Ada konspirasi politik dibalik polemik ini, Jadi ada masalah atau tidak dengan dispora, dinas ini tetap akan dihilangkan dan dimerger dengan dindik, dan pak kadispora yang dikorbanin, yang mau jadi kadisdik banyak lho," ungkap narasumber yang enggan disebutkan namanya. (la)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama