Selain Tak Transparan Dan Abaikan Keselamatan, Aktivitas Penggalian Oleh PDAM Juga Dikeluhkan Sejumlah Warga Perdana


MENARATODAY.COM-Aktivitas penggalian tanah dan pemasangan PIPA PDAM yang berlokasi di Desa Perdana Kecamatan Sukaresmi dikeluhkan sejumlah warga dan pengguna jalan. Pasalnya, penumpukan material tanah itu merupakan aktivitas proyek, berdampak buruk bagi para pedagang atau kegiatan usaha hingga menimbulkan kerugian terhadap warga.

Dalam surat pernyataan yang ditanda tangangi warga pada Jum'at 16 desember 2021, mereka mengaku kegiatan usahanya terganggu dengan adanya aktivitas proyek penggalian tanah dan pemasangan PIPA PDAM yang dikerjakan oleh PT Karya Sepakat Makmur (KSM) dan Direktur CV Manggala Adiguna sebagai sub kontrak pada proyek tersebut.

"Kami menyatakan keberatan atas proses pelaksanaan kegiatan penggalian tanah dan pemasangan PIPA PDAM yang telah mengganggu kegiatan usaha kami yaitu tumpukan material tanah yang ditaruh di depan kios /warung kami berhari-hari sehingga usaha kami mengalami kerugian," tulis isi surat pernyataan itu.

Tak hanya itu, banyak pekerja dilapangan yang tak menggunakan sarung tangan (safety gloves), sepatu keselamatan untuk pekerja (rubber safety shoes), pelindung pernapasan dan mulut/masker (protokol covid) dan washtafel protokol covid. Artinya, mereka mengabaikan keselamatan kerja, padahal K3 sudah diatur dalam uraian pekerjaan dan Undang-undang nomor 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.



Celakanya lagi, aktivitas proyek penggalian tanah dan pemasangan PIPA PDAM yang tengah dikerjakan oleh PT KSM tidak transparan dalam segi anggaran, buktinya hingga sekarang tidak ada papan proyek, sehingga membuat warga kesulitan mengetahui jumlah anggaran tersebut.

Sementara itu, Humas PT KSM, Fajar saat dikonfirmasi oleh awak media, Minggu (19/12/21), dirinya membenarkan bahwa proyek penggalian tanah dan pemasangan PIPA PDAM dikerjakan oleh PT Karya Sepakat Makmur (KSM). Namun, saat ditanya mengenai anggaran dan ditanya terkait papan proyeknya, Fajar menjawab untuk apa.

"Maaf kang (Wartawan*red) untuk apa," ujar Fajar singkat. (la)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama