Kades Sidamukti Akui Ada Pungutan Dalam Penyaluran BPNT

Ujang Karsidi, SH (Kades Sidamukti)


MENARATODAY.COM, Sukaresmi - Keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan pangan non tunai (BPNT) didesa sidamukti kecamatan sukaresmi, kabupaten pandeglang, banten, keluhkan adanya pungutan uang sebesar Rp. 10 ribu hingga Rp. 20 ribu per KPM, selain itu mereka juga mempertanyakan perihal pengumpulan kartu keluarga sejahtera (KKS) oleh RT setempat.

Menyikapi hal tersebut kepala desa (Kades) sidamukti Ujang Karsidi, SH angkat bicara. Kepada tim menaratoday.com, karsidi membenarkan apa yang dikeluhkan oleh sejumlah warganya tersebut.

"Memang betul RT kami melakukan pungutan uang senilai yang disebutkan oleh warga dan juga mengkordinir KKS milik warga," ungkap karsidi. Sabtu (08/01/22).

Ia menjelaskan, pungutan yang dilakukan oleh RT kepada para KPM bukan pungli, karena itu sudah dimusyawarahkan sebelumnya dengan warga, dan mereka menyetujui. Justru dirinya mempertanyakan siapa yang memberitakan bahwa iuran itu pungutan liar.

"Mengingat jumlah pagu yang diterima oleh per KPM sangat banyak, yakni 4 pagu dan ada beberapa warga yang cukup jauh jaraknya ke tempat pengambilan, akhirnya RT berinisiatif untuk mengkordinir atau diambilkan, sehingga warga tidak kesulitan makanya RT musyawarah dengan para KPM terkait iuran tersebut, itu untuk biaya transportasi alias ongkos angkut dan warga menyetujui, malah saya pengen tahu siapa yang menyebut bahwa itu pungli, warga mana yang mengeluhkan?," tanyanya.

sementara terkait KKS,  karsidi menambahkan, itu bentuk keperdulian RT masing-masing kepada warganya, mengingat mesin CDC saat ini baru ada satu, sementara jadwal pengecekannya hanya dua hari, khawatir tidak selesai untuk pengecekan, dan KKS yang harus digesek sangat banyak maka RT mengumpulkan KKS tersebut agar warga tidak kerepotan.

"Jadi dibikin satu pintu, KPM nya kan sangat banyak, sementara alat geseknya cuman ada satu, bayangkan aja gak bakalan selesai dalam satu hari itu, kasian  warga saya kalau harus antri dan berpanas-panasan karena mesin geseknya cuman ada satu," imbuhnya.

Karsidi mengatakan, dirinya sudah mewanti-wanti kepada para RT untuk tidak melakukan pungutan apapun bentuknya, tapi untuk kali ini dirinya memaklumi karena mereka (RT) butuh biaya transportasi untuk mengangkut komoditi yang begitu banyaknya. 

"Saya sering mengingatkan kepada para RT jangan meminta uang atau apapun bentuknya kepada penerima bansos, namun dikarenakan ini untuk ongkos angkut ya sudah tak apa lagipula sudah disepakati bersama, karena jarak lokasi yang cukup jauh, apalagi sabang dan terusan," tutupnya. (la)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama