Sikapi Viralnya Video BPNT Tunai di Desa Perdana, Saksi: Tidak Seperti Itu Kejadiannya

Kika: Imron (44) Berkemeja Kotak-kotak, dan Edi Wijaya (29) berkaos raglan putih-coklat.


MENARATODAY.COM, Sukaresmi-Terkait viralnya video warga di Kantor Desa Perdana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten pada 26 Februari 2022.

Salah satu warga setempat Imron (44) mengatakan, bahwa kronologis kejadian yang direkam dalam bentuk video tersebut hingga viral dijagat maya, sebetulnya tidak seperti yang ramai diberitakan.

Ia mengaku, melihat bahkan mengetahui kejadian tersebut dari awal kejadian, karena pada saat itu dirinya kebetulan tengah meliput pembagian Bantuan Pangan Sosial (BPS) di Kantor Desa Perdana.

"Saat itu ramai sekali warga yang mau mencairkan dana bansos BPS/BPNT Tunai nya, saya kebetulan sedang meliput dilokasi pembagian, karena melihat adanya kerumunan akhirnya saya inisiatif membantu menertibkan para Penerima tersebut karena sangat berdesak-desakan dan tidak teratur, akhirnya saya tergerak dengan warga lain coba menertibkan warga agar antri dan berbaris," tuturnya. Senin 28 Februari 2022.

Imron menuturkan, setelah warga berhasil ditertibkan, tiba-tiba ada ibu-ibu lari ke depan kantor desa, memberitahu bahwa terjadi keributan dibelakang kantor desa.

"Kebetulan saat itu, saya tengah bersantai di bagian depan kantor desa bersama warga lain, lagi ngopi, tiba-tiba ada ibu-ibu lari dan memberitahu bahwa ada yang ribut dibelakang kantor desa, saya coba lihat, dan ternyata betul," ujarnya.

Imron menambahkan, melihat ada yang tengah ribut dirinya berusaha mencoba menengahi.

"Jadi ternyata ada satu pemuda yang hari itu tengah menemani ibu dan neneknya hendak mencairkan BPS/BPNT tunai, menurut info orang tersebut dari desa Pasir Kadu, kan di kantor desa perdana ini ada empat desa yang mencairkan, pemuda ini gak terima ibu dan neneknya dipaksa belanja oleh pihak desa di penjual sembako yang ada di Kantor desa, padahal gak ada yang maksa, KPM dibebaskan untuk berbelanja dimanapun," tukas Imron, (dalam video, pria berkemeja kotak-kotak).

Namun entah kenapa, kata Imron, Pemuda yang belakangan diketahui bernama Edi Wijaya ini terkesan memprovokatori KPM lainnya untuk membelanjakan uangnya ke sembako.

"Makanya dalam video yang sekarang viral di jagat maya terlihat emosi, karena orang tersebut memprovokatori KPM lain untuk tidak membelanjakan uang BPS/BPNT tunainya ke sembako, padahal aturannya kan jelas BPS/BPNT tunai ini untuk beli sembako," jelasnya.


Nota Belanja yang diterima KPM di Kantor Desa Perdana

Sebelumnya diberitakan, Edi Wijaya (29) warga Desa Pasir Kadu, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang Banten menjadi viral di jagat maya karena videonya yang tengah terlibat cekcok dengan empat orang yang diduga berasal dari sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ramai di medsos.

Keributan tersebut, diduga karena Edi Wijaya tak terima, pihak Desa diduga telah membodohi dan memaksa KPM yang berasal dari empat desa di Kecamatan Sukaresmi, membelanjakan uang bansosnya ke Penjual sembako yang ada di Kantor Desa Perdana, pada Sabtu 26 Februari 2022.

"Saya kesal, karena mereka telah membodohi dan memaksa warga penerima bantuan untuk membelanjakan uang bansosnya ke  pedagang sembako yang membuka lapak di Kantor Desa, dengan cara memberikan nota belanja setelah KPM menerima uang tunai dari petugas PT Pos, padahal aturannya jelas BPS/BPNT kali ini dibayarkan secara tunai, dan penerima dibebaskan untuk membelanjakan uangnya tersebut ke warung mana saja," jelasnya. (la) ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama