Diduga Tertipu Relawan, Penderita Kanker Payudara Nekad Pulang dengan Menaiki Mobil Losbak

Yati Rohayati (tengah).


MENARATODAY.COM, Labuan-Malang benar nasib Yati Rohayati (41) warga Kampung Lor Rt/Rw. 003/003, Desa Kalang Anyar, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang diduga tertipu relawan sosial pada Senin 21 Maret 2022 lalu.

Kronologis kejadian berawal,  ada seorang perempuan yang mengaku dari Aliansi Pandeglang Bersatu (APB) bernama Inah warga Desa Caringin, Kecamatan Labuan mendatangi kediaman korban dengan mengiming-imingi akan membantu korban berobat ke RSCM Jakarta.

Inah mendatangi korban karena sebelumnya dihubungi oleh anak korban bernama Yeni Mulyani, yang mendapat rekomendasi dari kawannya bernama Dadi, warga desa Teluk, Kecamatan Labuan.

Mendapat tawaran tersebut, Yati Rohayati pun menyambut gembira, karena memang selama ini tidak ada bantuan dalam bentuk apapun yang diterimanya, baik dari pemerintah ataupun yang lainnya.

Namun, untuk bisa mendapat pengobatan tersebut, Yati diharuskan memiliki dana untuk biaya selama proses perawatannya di RSCM. 

Yati pun mencari pinjaman ke saudara dan para tetangga, akhirnya uang sebesar Rp2 juta berhasil terkumpul.

Sang relawan (Inah) yang menyatakan akan membantunya untuk sembuh menyampaikan kepada Yati agar menyerahkan uang tersebut kepada dirinya, dengan dalih semua urusan yang berkaitan dengan pengobatannya selama di Jakarta akan diurus olehnya, termasuk rumah singgah selama berada di Jakarta.

Anak Korban, Yeni Mulyani mengatakan, uang sebesar Rp2 juta diserahkan ke relawan tersebut, namun hanya Rp500 ribu yang dikembalikan kepada pihak.

"Uang Rp1,5 juta nya diambil sama orang itu (Inah), gak tau buat apa, karena selama di RSCM ibu saya ditelantarkan, gak ada rumah singgah, pokoknya semua yang dikatakan bu Inah gak sesuai," tuturnya. Kamis 24 Maret 2022.

Yeni menuturkan, sebelum dibawa ke RSCM, ibunya sempat dibawa terlebih dulu ke RSUD Cikoneng, pihak RSUD merujuk ibunya untuk dibawa ke RSCM Jakarta.

"Sempet dibawa ke Rumah Sakit pandeglang yang di Cikoneng itu, tapi kami sempat pulang dengan menaiki mobil losbak, dari situ kami dibawa ke RSCM," ucapnya.

Setelah sampai di Jakarta, kata Yeni, jangankan rumah singgah, ibunya pun tak mendapat perawatan apapun dan terlantar.

"Sedih kalau inget itu, kami disana dari hari senin (22 Maret 2022) sampe hari rabu (23 Maret 2022) gak ada tempat tinggal, bahkan ibu saya terlantar di RSCM gak dapat perawatan apapun, sementara Bu Inah (relawan) gak jelas keberadaannya," ujarnya.

Masih kata Yeni, karena ketidak jelasan dan terlantar  akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk kembali pulang kerumah.

"Semalam kami akhirnya nekad untuk pulang ke rumah, karena kami bingung disana gak ada yang kenal dan gak punya uang juga karena diambil sama bu inah, kami hanya meminta pihak relawan untuk mengembalikan uang sebesar Rp1,5 juta yang diambil oleh Bu Inah, karena uang tersebut hasil pinjaman," pintanya. (la) ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama