Sikapi Oknum Relawan yang Diduga Lakukan Penipuan, Ketua FBN: Cari Rekam Jejaknya

Lulu Jamaludin, Ketua Relawan FBN


MENARATODAY.COM, Pandeglang-Maraknya pemberitaan terkait adanya oknum relawan yang memanfaatkan kondisi pasien yang tengah sakit dan membutuhkan pertolongan, Ketua Relawan Fesbuk Banten News (FBN) Lulu Jamaludin angkat bicara.

Ia menegaskan, bahwa menjadi seorang relawan itu tidak bisa sembarangan, karena jadi relawan itu tidak mudah. Dan tidak dibenarkan Relawan memanfaatkan apalagi meminta sejumlah uang kepada  pasien yang akan didampinginya.

"Sebelum dibawa ke RSCM Jakarta, memang ada yang telfon ke saya terkait kondisi Bu Yati ini, hanya saja saat itu FBN tengah banyak yang butuh pendampingan juga, dan satu yang perlu diketahui, Relawan itu harus berkorban untuk masyarakat yang membutuhkan. Apapun itu tidak dibenarkan menerima apalagi meminta kepada pasien miskin," tuturnya. Sabtu 26 Maret 2022.

Sebagai edukasi untuk masyarakat, kata Lulu, jika ingin di dampingi oleh relawan, lihat juga track record atau rekam jejaknya.

"Berpengalaman tidak, memanfaatkan masyarakat miskin tidak, dan mungkin jika perlu cari informasi sebanyak-banyaknya tentang relawan tersebut sebelum menyatakan setuju untuk didampingi," tukasnya.

Lanjut Lulu, diakui atau tidak memang ada saja oknum relawan yang punya niatan tidak baik ketika ada warga yang butuh pendampingan. 

"Tidak dipungkiri emang ada yang seperti itu, disini pentingnya masyarakat mencari tahu rekam jejak para relawan yang menawarkan bantuan pendampingan," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Yati Rohati (41) Warga Kampung Lor Rt/Rw. 003/003 Desa Kalang Anyar Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten diduga tertipu oleh Relawan Sosial pada Senin 21 Maret 2022 lalu.

Pasalnya, Yati Rohati ketika hendak dibawa berobat oleh terduga oknum Relawan yang mengaku dari Aliansi Pandeglang Bersatu (APB) bernama Inah, keluarga pasien diminta untuk menyediakan uang sebesar Rp1,5 jt hingga Rp2 juta untuk bekal selama proses pengobatan di RSCM Jakarta. 

Namun, oknum tersebut tak menjelaskan untuk keperluan apa, dari uang hasil pinjaman sebesar Rp2 juta, Rp1,5 juta diambil oleh Oknum dengan alasan yang tidak jelas.

Sementara kondisi Pasien, yakni Yati Rohati ketika di RSCM mengaku terlantar, bahkan tak ada rumah singgah yang bisa ditempati selama di Jakarta. (la) ***



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama