Hari ini, 'SALING' unjuk Rasa ke Kantor PTPN IV, Tolak Konversi dan Meminta Menteri BUMN RI Copot Dirut

MenaraToday.Com - Sumatera Utara :

Adanya rencana kebijakan alih fungsi lahan atau konversi perkebunan teh Sidamanik, Kabupaten Simalungun menjadi kebun sawit oleh pihak PTPN IV, mendapat perhatian dari kelompok organisasi Sahabat Lingkungan (SaLing).

Hari ini, Kamis 23 Juni 2022, organisasi Sahabat Lingkungan (SaLing) menggelar unjukrasa di Kantor Direksi PTPN IV, Medan.

Unjukrasa tersebut mendesak PTPN IV membatalkan program konversi tanaman teh ke sawit yang sedang berlangsung di Kebun Bah Birong, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatra utara

Demikian disampaikan Kevin Damanik, sebagai Kordinator Aksi, dirinya mengatakan informasi tentang demo di kantor Direksi PTPN IV Medan. "Dimulai jam 10 nanti, ini kami masih dalam perjalanan dari Siantar menuju Medan,” jelasnya, Kamis (23/6/22) Pagi.

Selain tolak konversi, lanjut Kevin, demo itu juga mendesak Menteri BUMN Erik Tohir agar memberhentikan Direktur Utama PTPN IV dari jabatannya karena dinilai gagal mengelola perusahaan tersebut.

Desakan tersebut menurutnya cukup beralasan agar segera dilakukan oleh Menteri BUMN, karena pihaknya menilai bahwa rencana kebijakan konversi lahan teh di Sidamanik menjadi kebun sawit oleh PTPN IV justru melanggengkan penderitaan warga Simalungun.

Pihaknya menilai, Dirut PTPN IV tidak belajar dari kasus di Panei Tongah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun yang sekarang menurutnya dikenal sebagai daerah langganan banjir di Kabupaten Simalungun.

"Sebelumnya kebun sawit panei tongah itu juga kebun teh, sejak dikonversi menjadi kebun sawit, daerah panei tongah menjadi langganan banjir saat musim penghujan", ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa pada saat terjadi banjir, dampak kerugian yang selalu dialami oleh para warga Panei Tongah mulai dari adanya kerugian materil hingga kerugian moril.

Seperti lahan pertanian yang terendam banjir, hingga menimbulkan pengerusakan barang berharga milik warga karena banjir bisa menerjang ke rumah-rumah warga, dan terganggunya aktivitas warga.

"Kasus di panei tongah terbilang sangat menyengsarakan warga simalungun, ditambah dengan kebijakan konversi teh di sidamanik menunjukkan Dirut PTPN IV tidak belajar akan hal itu," tegasnya (Tim/red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama