Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Trisakti menyoroti proses tender sejumlah proyek di Kabupaten Tapanuli Selatan. Salah-satunya tender Pembangunan Gedung Dinas Pariwisata yang saat ini sedang dalam tahap dikerjakan. Pasalnya, pemenang tender berkontrak adalah perusahaan dengan penawaran tertinggi.
Pemenang tender justru berasal dari perusahaan yang memberikan penawaran tertinggi, bukan perusahaan yang bisa memberikan selisih harga yang menguntungkan negara?" kata peneliti LSM Trisakti Adi Saputra Tanjung, saat dihubungi, kamis (21/7/2022).
Adi menjelaskan, sesuai laman lpse Tapanuli Selatan, proyek Pembangunan Gedung Dinas Pariwisata Tapanuli Selatan tahun anggaran 2022 dimenangkan oleh CV Lebuh Simanggun dengan harga penawaran sebesar Rp7.040.000.000. Tetapi pemenang berkontrak adalah CV Pas Top dengan harga penawaran senilai Rp8.285.700.000. "Ada indikasi kongkalikong antara PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), pokja unit layanan pengadaan dan rekanan mengatur proses tersebut", ucapnya.
Dari sisi kualitas, lanjut Adi, proses pengerjaan proyek Gedung Dinas Pariwisata Tapanuli Selatan tersebut akan bermasalah. Oleh karena itu, menurutnya harus dilakukan pengawasan yang ketat oleh masyarakat. Selain itu, jika merujuk kepada Perka LKPP nomor 17 tahun 2018, CV Lebuh Simanggun seharusnya dikenakan sanksi daftar hitam, pungkasnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Gedung Dinas Pariwisata Tapanuli Selatan Muhammad Rahim saat dijumpai di kantornya tidak berhasil. Sedangkan dihubungi lewat pesan whatsapp tidak ada tanggapan.
Kabag ULP Tapanuli Selatan Sani saat diminta penjelasannya melalui pesan whatsapp terkait proses tender pembangunan Gedung Pariwisata hingga penerapan daftar hitam tidak ada respon. (Jabbar)