PPL: Mungkin Gembong Narkoba Anggap APH Labuhanbatu Tak Berfungsi

MenaraToday.Com - Labuhan Batu :

Labuhanbatu Raya yang terdiri dari tiga Kabupaten yakni Labuhanbatu, Labuhanbatu utara dan Labuhanbatu selatan menjadi sasaran empuk peredaran dan transaksi narkotika, dari sabu-sabu hingga jenis Pil ekstasi.

Pihak kepolisan Polres Labuhanbatu gencar melakukan penangkapan terhadap sindikat atau jaringan pengedar narkotika. Namun demikian, kasus salahguna narkoba semakin marak 

Hal itu dibuktikan atas banyaknya  penangkapan pelaku penyalahgunaan Narkoba dari mulai kurir, pengedar maupun pecandu narkoba oleh pihak Penegak Hukum di Wilayah Polres Labuhanbatu.

Baru-baru ini, misalnya masyarakat Labuhanbatu Raya digemparkan dengan berita penemuan dua tas tidak bertuan oleh warga.

Tas tersebut di dalamnya berisikan Narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 20 kg dan pil ektasi sebanyak 9.206 butir di daerah Pesisir Labuhanbatu, tepatnya di Kecamatan Panai Tengah dan Panai Hulu. Dan penemuan tastidak bertuan yang tidak bertuan berisikan Narkoba sejenis sabu dan pil ectasy bukan hanya ditahun ini saja, juga pernah terjadi ditahun 2018 tas berisikan Narkoba sebanyak 1 kg sabu-sabu dan 2.280 Pil Ectagsy di Kecamatan Panai Hulu yang sampai sekarang tidak terungkap baik pengirim dan pemesannya.

Pemuda Pesisir Labuhanbatu Edi Syahputra Ritonga kepada awak media mengatakan, melihat beberapa kasus yang terjadi memungkinkan gembong narkoba telah berulang lolos dari sergapan petugas.

"Labuhanbatu Raya wilayah empuk peredaran Narkoba. Itu dibuktikan dengan penangkapan-penangkapan pelaku penyalahgunaan Narkoba dari mulai kurir, pengedar dan pecandu Narkoba," ujarnya, Jumat (5/8).

Menurutnya, penangkapan yang dilakukan oleh jajaran Satres Narkoba Labuhanbatu bukanlah sebuah kebanggaan atau prestasi yang harus diberi reward berlebih.

Edi mengatakan, hal itu menjadi warning bagi seluruh elemen masyarakat, bahwa saat ini Labuhanbatu Raya dalam situasi darurat narkoba.

Ia juga mengutarakan, maraknya penangkapan yang dilakukan polisi bukanlah suatu kebanggaan, tapi bukti bahwa narkoba telah santer masuk di Labuhanbatu.

"Kemungkinan besar gembong narkoba menganggap pihak pengamanan, Intelejen dan penegak hukum di Labuhanbatu Raya tidak berfungsi baik ataupun tidak ada," ucap Edi.

"Sehingga dengan mudah dan jadi sasaran empuk untuk melakukan Transaksi maupun peredaran Narkoba, baik itu jalur darat dan jalur laut selat melaka," sambungnya.

Terakhir, pemuda yang gencar menyoroti perkembangan Labuhanbatu itu berharap kepada pihak pengamanan maupun penegak hukum untuk lebih memperketat wilayah rawan transaksi Narkoba.

"Sebagai Pemuda Pesisir Labuhanbatu (PPL) berharap semoga pihak pengamanan dan penegak hukum, baik jalur laut selat melaka maupun jalur darat lebih memperketat penjagaan lokasi rawan transaksi narkoba."

"Dan penangkapan para pelaku baik kurir, pengedar maupun pecandu hendaklah di usut tuntas sampai keakarnya, jangan putus di tengah jalan," pungkas Edi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama