Matan Polisi Militer Sulap Kulit Pisang dan Daun Ubi Jadi Kerupuk,

MenaraToday.Com - Bogor : 

Sutriyono SH MH, mantan Polisi Militer yang pernah mengemban tugas sebagai Tentara Nasional Indonesia atau TNI Angkatan Darat di tahun akhir bertugas 2016, melakukan gebrakan kreatif di bidang UMKM dengan menyulap bahan bahan dasar dari buah buahan bahkan daun daun yang tentunya setelah di kaji lebih dalam sangat bermanfaat, salah satunya kulit pisang, daun ubi, kulit mangga, daun jambu biji, hal ini menjadi makanan ringan yang dapat di konsumsi masyarakat luas dengan kultur sehat,alami, bergizi, halal serta dapat meningkatkan pundi pundi rupiah yang cukup fantastis.

Sutriyono yang hobi membaca serta mendalami bahan bahan yang dapat di jadikan usaha lebih bijak berfikir bahwa buah buahan serta umbi umbian yang ada disekitar kehidupan masyarakat dapat dimanfaatkan lebih jauh bahkan lebih jauh lagi dapat dijadikan usaha yang cemerlang kedepannya, dari ulasannya kepada awak media dirinya mengatakan, memang kerupuk kulit pisang dan kerupuk paruh KW ini sudah beredar dimana mana.

"Memang sudah beredar banyak koq, tapi apa salahnya kita buat lebih variatif dan kita coba. Awal mula saya membaca artikel tentang jenis makanan ringan yang dapat di produksi masyarakat rumahan dengan ketentuan tidak harus bermodal puluhan juta atau ratusan ribu, tetapi dapat menghasilkan ratusan ribu rupiah bahkan kalau lebih di perdalam dan ditekuni dapat menghasilkan puluhan juta perbulannya, diantaranya  membuat kerupuk dari kulit pisang, tanpa di sadari pisang yang dikonsumsi masyarakat setiap hari ternyata kulitnya dapat di manfaatkan untuk makanan ringan jenis kerupuk dan hasilnya sangat gurih bahkan sangat enak untuk teman hidangan lauk pauk disaat sarapan pagi, makan siang atau cemilan dalam hari". Ujarnya.

Ketika ditanya awak media apakah ada efek sampingnya, Sutrisno menjawab, tidak kulit pisang yang di kelolanya menjadi kerupuk atau cemilan adalah kulit pisang yang masih segar dan baru.

" Sebelumnya kita rendam dan kita cuci berkali kali agar kulit pisang tersebut bersih dan jauh dari kotoran, setelah itu kita rendam selama satu hari kemudian kita bersihkan lagi, selanjutnya baru kita mulai produks..Setelah di rendam dan di cuci kembali kulit pisang tersebut di campur dengan bahan bahan yang sering di gunakan ibu ibu untuk membuat kue ya tentunya dengan takaran yang sesuai agar hasilnya bagus dan berkualitas, setelah di kukus kemudian didinginkan setelah itu di potong atau di iris iris sesuai takaran atau ukuran yang kita inginkan, lalu di jemur sampai kering lalu di goreng, setelah jadi ya bisa kita tambahkan rasa baik yang mau rasa gurih, pedas atau lainya." Ujarnya

"Alhamdulillah setelah kami kaji lebih dalam ternyata benar rasanya enak gurih halal bahkan untuk hasilnya tidak ada efek sampingnya ini murni makanan alami dari hasil alam, tanpa ada zat pengawet, kami sudah mulai memasarkan hasil kerajinan makanan ringan ini dan alhamdulillah respon masyarakat cukup baik dan mereka puas dengan rasa dan kualitasnya meski ini kami buat dari bahan bahan yang mungkin masyarakat tidak akan pernah mengira bahan bahan dasarnya. Harapan saya mudah mudahan warga dan masyarakat dapat menilai segi positifnya bahwa usaha tidak harus bermodal puluhan juta, dan tidak harus berpikir harus apa..harus bagaimana..setidaknya kita sering membaca dan menanyakan usaha apa yang dapat di jalankan tanpa harus tempat yang besar dan modal yang besar, saat ini saya sudah mulai membentuk team UMKM di wilayah kami, dengan bekerja sama dengan beberapa warga sekitar dan para pengurus setempat mudah mudahan ini dapat berkembang dan dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar kami di Perumahan Pondok Kencana Permai Kelurahan Padasuka Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor", tutup pria yang juga sebagai advokat tersebut.(Ace/Sahid)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama