Protes Kebijakan Pemerintah, Pedagang Pakaian Bekas Ini Bakar Dagangannya

Tantang Menteri Perdagangan RI Debat Terbuka 

MenaraToday.Com - Tanjungbalai : 

Seorang pedagang di tanjungbalai, Sumatera Utara melakukan aksi membakar sepatu bekas impor . Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah atas kebijakan larangan impor pakaian bekas , pedagang ini juga mengajak Menteri Perdagangan untuk debat publik secara terbuka.


Kebijakan larangan impor pakaian bekas oleh pemerintah menuai aksi tentangan dari berbagai pihak, salah satunya berasal dari pedagang sepatu bekas di Tanjungbalai yang menilai kebijakan tersebut diskriminatif dan tanpa data yang jelas serta menyudutkan satu pihak.

Arjuna Winata, salah seorang pedagang sepatu bekas mengajak Menteri Perdagangan untuk debat secara terbuka guna mencari solusi akan nasib ribuan warga Tanjungbalai yang selama ini mata pencarian mereka bergantung dari berjualan pakaian atau sepatu bekas di karenakan kota Tanjungbalai tidak mempunyai lahan pertanian ataupun perkebunan.

"Saya menantang Menteri Perdagangan untuk debat terbuka terkait larangan penjualan pakaian dan sepatu Eka luar negeri yang disini lebih dikenal dengan istilah Monza. Sebab di Kita Tanjungbalai ini tidak ada lahan pertanian sehingga masyarakat banyak yang mengandalkan produk eks luar negeri untuk dijual kembali. Dan kami menilai kebijakan pemerintah sangat merugikan kami" ujarnya, Senin (27/3/2023).

Arjuna membantah pendapat pemerintah dengan mengatakan impor pakaian atau sepatu bekas mengganggu UMKM, karena  menurutnya  pangsa pasarnya beda, target pembelinya juga  beda dan meminta pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan tersebut yang dapat membunuh mata pencarian rakyat kecil.

"Akibat dari larangan menjual pakaian bekas impor, berpengaruh terhadap aktivitas jual beli  di pasar TPO Tanjungbalai yang merupakan Central pakaian bekas di sumut sejak puluhan tahun yang lalu dengan berdirinya  480 kios. Sejak beberapa hari terakhir, gudang-gudang penyimpanan barang thrifting tutup , takut dirazia petugas" ujarnya (FM)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama