Kemendagri Gelar Rapat Rutin Pengendalian Inflasi Daerah

MenaraToday.Com - Indramayu : 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu kembali mengikuti rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi daerah yang digelar setiap minggu oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI secara daring, Senin (17/4/2023).

Bertempat di Indramayu Command Center (ICC), rakor pengendalian inflasi daerah turut dihadiri oleh Kepala Bagian Perekonomian Setda Indramayu, Iing Kuswara, Sekretaris Dinas Kesehatan, dr. Kikim, serta Inspektur Pembantu Wilayah II pada Inspektorat Kabupaten Indramayu, Ermasyanto.

Tampak hadir pula dalam kegiatan rakor, Kepala Bidang Hortikultura, Perkebunan, dan Penyuluhan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Ikhwan, dan Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian, Mohammad Khusen.

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dalam sambutannya mengatakan, sejumlah negara di dunia saat ini sedang mengalami krisis ekonomi, dimana makanan dan barang-barang penting menjadi mahal serta angka inflasi melonjak yang diakibatkan oleh pandemi serta perang di Ukraina yang semakin memperburuk keadaan.

“Inflasi di Argentina melewati angka 100%, Inggris menghadapi krisis biaya hidup, dan masih banyak lagi negara yang mengalami krisis sama. Saat ini dunia sedang menghadapi krisis ekonomi global,” ungkapnya.

Untuk Indonesia sendiri, dikutip dari tradingeconomics.com per 15 april 2023, berada pada urutan 46 dari 186 negara dengan angka inflasi 4,97%, sedangkan berdasarkan inflasi terendah di negara G20, Indonesia menempati peringkat 8 dari 24 negara. Sementara untuk tingkat inflasi di negara ASEAN berada pada peringkat ke 6 dari 11 negara dengan diurutkan berdasarkan inflasi terendah.

“Angka inflasi Indonesia di angka 4,97%, masih terkendali dan cenderung rendah dibanding beberapa negara lainnya,” terang Tito.

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini memaparkan, beberapa komoditas yang sering memberikan andil terhadap inflasi salah satunya adalah komoditas makanan, dimana beras, telur ayam ras, minyak goreng, dan daging bayam ras terpantau masih berpotensi memberikan andil inflasi di bulan April 2023.

“Beberapa komoditas utama yang mempengaruhi indeks perkembangan harga dan berpotensi andil dalam memberikan inflasi adalah beras, telur ayam ras, minyak goreng, dan daging ayam ras,” paparnya.  

Kemudian, dipaparkan juga oleh Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, pemerintah terus berupaya bersinergi baik pusat maupun daerah guna mengendalikan inflasi pangan menjelang Hari Besar Kegamaan dan Nasional (HBKN) Idul Fitri dengan melaksanakan Gerakan Pasar Murah (GPM) yang digelar di 22 provinsi dan 154 kabupaten/kota serta pemantauan pasokan dan harga pangan ke pasar tradisional dan modern.

“Untuk menjaga stabilisasi harga dan mengendalikan inflasi menjelang idul Fitri, kami terus bersinergi melakukan upaya-upaya pengendalian baik tingkat pusat maupun daerah,” ujarnya. (Jono)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama