MenaraToday.Com - Labura :
Pembangunan jembatan Titi Payung menjadi sorotan media yang mana jembatan tersebut semestinya sudah selesai dikerjakan di bulan November tahun 2023 namun sampai saat ini sudah memasuki bulan Mei 2024 belum juga selesai.
Pembangunan jembatan Titi payung Desa' Sialang Taji Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara menjadi sorotan awak media, Pasalnya pekerjaan itu tidak terlihat di LPSE sebagai sarana informasi publik bagi warga Labuhanbatu Utara.yang mana pekerjaan itu tidak diketahui apakah lanjutan pekerjaan tahun 2023 atau pekerjaan tahun 2024.
Pantauan awak media, Kamis (2/5)2024) pekerjaan jembatan tersebut mulai dikerjakan pada tanggal 6 Maret 2024, sehingga masyarakat yang menggunakan mobil untuk beraktivitas, harus memilih akses lain berhubung pihak kontraktor tidak membuat jembatan darurat yang bisa dilalui oleh roda empat.
saat awak media mencoba melakukan konfirmasi kepada mandor lapangan sebut saja Ucok yang bertanggung jawab di lapangan
Jika dilirik dalam ajuan pekerjaan dalam LPSE Labura pemenang tender pada tanggal 28 April 2023 tertulis PT ArfA Rizki Bersaudara dengan pagu anggaran 39,896,106,018 yang selesai di lelang kuat diduga proyek ini adalah milik Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (PUPR) Kabupaten Labura yang tergabung dalam item peningkatan proyek jalan dan jembatan Gunting Saga - Teluk Binjai.
Terlihat pemenang tender proyek jembatan Titi Payung yang ada di dusun Pardomuan Nauli Satu desa Sialang Taji kecamatan Kualuh Selatan yang berbatasan dengan Dusun Pulo Gambut desa' Sukarame Baru Kecamatan Kualuh Hulu.
"berbeda dengan proyek jembatan di beberapa daerah yang mana jembatan ini tidak memiliki jembatan pembantu yang bisa dilalui kendaraan roda empat dan jembatan pembantunya hanya bisa untuk di lalui roda dua saja dan masyarakat yang akan berpergian dan warga yang mau mengeluarkan hasil pertanian harus putar arah yang lebih jauh untuk menuju kota Aek Kanopan hingga mencapai lebih kurang 3 jam perjalanan_ ucap warga yang melintas
Padahal akses jalan ini sangat penting menunjang perekonomian masyarakat yang ada di empat kecamatan di kualuh selatan, kualu hulu, kualuh Hilir dan Leidong yang ada di kabupaten labuhanbatu utara provinsi Sumatra Utara.
Salah seorang dari dinas PUPR saat di konfirmasi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa dana untuk jembatan pembantu tidak ada
Yang lebih anehnya lagi proyek jembatan begitu besar anggarannya dengan nilai pagu Rp. 39,896,106,018,00 yang di menangkan PT ArfA Rizki Bersaudara sangat miris dari pantauan awak media dan juga di lokasi proyek tak satupun pekerja memakai Aat Pelindung Diri (APD)
Saat tim mengkonfirmasi salah seorang pekerja proyek jembatan yang namanya enggan mengakui memang para pekerja tidak di lengkapi Alat Pelindung Diri.
"Memang bang, mulai saya berkerja sampai saat ini yang namanya APD tidak pernah di berikan" Ujarnya (Ngatimin)