Menaratoday.com - Padangsidimpuan
Seorang Pelajar Menjadi Korban Pelecehan oleh oknum supir travel TKJ P.Sidimpuan-Padang, Keluarga Minta Pertanggungjawaban Direksi.
Seorang Pelajar Menjadi Korban Pelecehan oleh oknum supir travel TKJ P.Sidimpuan-Padang, Keluarga Minta Pertanggungjawaban Direksi.
Kejadian ini berawal Pada tanggal 24 April 2025 lalu, seorang Pelajar berinisial BIL (18) warga Padangsidimpuan menumpangi travel TKJ menuju Padang dengan tujuan mengikuti ujian UTBK. Namun, saat di perjalanan oknum supir travel inisial AN yang ditumpanginya melakukan pelecehan kepadanya dengan menggesekkan sikunya hingga meraba bagian dada korban saat korban sedang tertidur. Dugaan pelecehan tersebut sudah mulai direncakan pelaku sejak awal, dimana pelaku menyuruh korban duduk di kursi depan samping supir karena alasan di belakang banyak laki-laki, diawal korban tidak merasa curiga sehingga mengiyakannya.
Di perjalanan barulah korban mulai curiga dan tidak nyaman saat supir tersebut mendekatkan siku tangannya ke arah bagian dada korban. Puncaknya, disaat korban sedang tertidur dan tiba-tiba bangun, korban merasakan tangan pelaku meraba-raba bagian dadanya.
Setelah sampai di loket Padang, korban mengadukan ke teman dan ayahnya. Namun karena jarak yang jauh keluarga hanya mencoba menenangkannya. Tak lama setelah itu, seseorang menelpon korban agar datang ke loket lalu berupaya menyelesaikan masalah tersebut. Pada saat itu, korban ingin menelepon keluarganya namun tidak dibolehkan sehingga dengan terpaksa korban menerima perdamaian tersebut.
Ayah korban HH (52) merasa keberatan dengan kejadian yang menimpa anaknya. Dia meminta agar direksi mobil travel TKJ bertanggungjawab atas kasus ini.
"Kami membeli tiket resmi dari loket, mestinya ada pertanggungjawaban dari mereka atas kasus yang menimpa anak saya, bukan malah menutupinya seperti ini"terang HH
Lembaga BURANGIR menerima pengaduan korban dan keluarganya pada 2 Mei 2025 dan telah mengirimkan surat somasi ke kantor manajemen mobil travel tersebut.
"Burangir sangat menyesalkan ada kasus pelecehan yang terjadi ini, seharusnya setiap penumpang mendapatkan perlindungan dari hal-hal bejat seperti itu bukan malah sebaliknya, kami menunggu itikad baik dan pertanggungjawaban dari pihak manajemennya" ujar Junius selaku Divisi Advokasi Lembaga BURANGIR. (Tim)