MenaraToday.Com - Pandeglang :
Badan Usaha Milik Desa (BuMDes) Banyu Biru Mandiri, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, menanam sebanyak 16.000 bibit cabai orens atau yang lebih dikenal cabai setan/cabai jablay, hal ini dilatar belakangi oleh tingginya peminat dan minimnya resiko. Diketahui, program ketahanan pangan ini bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun 2025 dengan total anggaran sebesar Rp167.000.000.
Ketua BuMDes Banyu Biru Mandiri, Ach Syaefurochman, mengatakan, anggaran untuk penanaman pohon cabai diatas lahan seluas 2 hektar ini menggunakan DD tahap I tahun 2025 senilai Rp80.000.000.
"Total anggaran tahun 2025 sebesar Rp. 67.000.000 dan baru 50℅ nya dicairkan untuk tahap I yaitu Rp. 80.000.000 sementara sisanya sebesar Rp. 87 juta akan dicairkan di DD tahap II nanti," kata Ach syaefurochman kepada tim menaratoday.com. Sabtu (26/7/2025).
Meski demikian, lanjut Asep sapaan akrabnya, penyediaan bibit sebanyak 16.000 batang sudah disediakan dengan mengunakan dana talangan pribadi.
"Karena jika proses penanamannya tidak dibarengkan pertumbuhannya akan tidak serentak sehingga akan berdampak juga pada masa panen yang tidak berbarengan, makanya untuk mengantisipasi hal itu kami pengurus BuMdes Banyu Biru Mandiri menggunakan dana talangan," ujarnya.
Dana tersebut, sambungnya, juga digunakan untuk sewa lahan seluas 2 hektar, tenaga kerja, pupuk, media tanam dan pembuatan saung.
"Proses penyemaian sudah dilakukan dari satu minggu lalu dengan melibatkan pekerja sebanyak 11 orang, dan Alhamdulillah sekarang bibit sudah dipindah ke lahan, semoga hasilnya baik sesuai harapan," ucapnya.
Ditempat yang sama, Komarudin, tenaga ahli yang mengelola tanaman Cabai, menambahkan, latar belakang dipilihnya cabai setan/jablay (Cabai orens) ini selain karena awet, juga banyak peminatnya dipasaran.
"Cabai jenis ini cukup bagus kualitasnya, dari segi ketahanan, harga juga cukup stabil bahkan cenderung tinggi dan banyak peminatnya selain itu irit pupuk dan penyiraman, karena cukup disiram per 5 hari sekali, jika terlalu sering akarnya lembab dan banyak hama nantinya," jelasnya.
Komarudin juga sudah memprediksi jika program tanam cabai berhasil akan mendatangkan cuan yang cukup banyak.
"Dalam prosesnya, dari 16 ribu batang yang ditanam akan mengalami susut sekitar 20℅ dan 80℅ nya tumbuh berhasil dengan durasi masa panen pertama itu tiga bulan mendatang sekitar bulan oktober-November. Dan cabai ini jika dipanen sampai habis akan menghasilkan 12 ton, sementara dalam satu tahun itu bisa 94 kali metik, bayangkan jika harga cabe Rp. 50 ribu aja perkilonya sudah berapa hasilnya," ungkapnya. (ILA)