MenaraToday.Com - Labura :
Kombes Pol Dr. Suhermanto, S.I.K., S.Mi., perwira menengah Polri mantan Dirresnarkoba Polda Banten yang kini menjabat Kasubdit 3 Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, pulang ke kampung halamannya di Desa Ledong Timur, Kecamatan Aek Ledong, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, dalam rangka mengisi masa cuti.
Dalam suasana santai di sebuah warung cendol legendaris, "Pokok Sono" Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, pria kelahiran 12 Februari 1979 ini tampak berbincang akrab dengan sejumlah teman sekolahnya. Di sela pertemuan penuh nostalgia tersebut, lulusan Akpol 2000 ini menyampaikan pesan motivasi yang kuat kepada generasi muda di kampung halamannya.
Yang paling penting adalah berusaha dan berdoa. Sekolah harus rajin, jangan takut punya cita-cita walau dari kampung. Jangan minder, karena rezeki itu sudah digariskan. Tapi kita harus tetap berusaha, buat yang terbaik bagi keluarga,” ujarnya dengan penuh semangat.
Menurutnya, pendidikan adalah kunci untuk mengubah nasib dan mengangkat derajat keluarga. Ia mengajak anak-anak muda untuk tidak ragu bermimpi besar meski berasal dari desa.
Sebagai pejabat di jajaran penegakan hukum narkotika nasional, Kombes Suhermanto juga menekankan pentingnya menjauhi narkoba. Ia menegaskan bahwa narkotika bukan hanya merusak fisik, tetapi juga menghancurkan masa depan.
" Anak-anak harus dijaga dari narkoba. Orang tua harus awas dan jangan ragu melapor ke aparat jika ada indikasi. Kalau dibiarkan, generasi kita yang akan hancur,” tegasnya.
Karier Suhermanto di kepolisian meroket seiring dengan kiprahnya dalam menangani kasus-kasus besar saat menjadi Wadirnarkoba Polda Metro Jaya, Ia dikenal publik sebagai "polisi penciduk narkoba" berkat keberhasilannya dalam mengungkap sejumlah kasus narkoba salah satunya jaringan timur tengah sebanyak 1.2 ton sabu.
Usai bersilaturahmi dengan sahabat-sahabat lamanya, Kombes Suhermanto dijadwalkan mengunjungi almamaternya, SMAN 1 Kualuh Selatan (Sekarang), Kabupaten Labuhanbatu Utara tempat di mana ia menimba ilmu semasa SMA.
Kehadiran sosok inspiratif seperti Kombes Suhermanto menjadi bukti bahwa asal-usul dari kampung bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita besar, selama ada tekad, usaha, dan semangat untuk belajar.(greg)