Menaratoday.com - Padangsidimpuan
Para orang tua murid SD 2 Padangmatinggi, Gang Amal, Jln Perintis, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan resah akibat ulah penjaga kantin yang diduga mengintimidasi siswa harus beli jajanan dikantin nya
Para orang tua murid SD 2 Padangmatinggi, Gang Amal, Jln Perintis, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan resah akibat ulah penjaga kantin yang diduga mengintimidasi siswa harus beli jajanan dikantin nya
Dugaan intimidasi yang diduga dilakukan oleh penjaga kantin sekolah ini mencuat, Disaat salah satu orang tua murid menghubungi awak media ini, Jumat (22/8/2025)
"Dugaan intimidasi ini sudah lama terjadi, Malah semalam ada orang tua murid yang mengaku di grup sekolah bahwa anaknya dipaksa jajan mulai dari kelas 3 SD sampai sekarang sudah kelas 6 SD,"kata salah satu orang tua murid yang namanya enggan dipublikasikan media ini
Mirisnya lagi menurut orang tua murid ini, Dugaan aksi intimidasi ini seperti gaya preman, Bila murid tidak jajan kekantin akan didatangi keruangan kelas masing masing dan kantong mereka digeledah
"Kalau anak anak tidak jajan, Dia langsung masuk ke ruangan sekolah sambil Menggeledah kantong anak anak. Kalau dapat uang di kantong anak anak Langsung di bilang bohong kau, Jajan dulu kalian baru boleh pulang. Nah aksi penggeledahan itu sama saja dia mengajari anak anak melakukan pemerasan,"katanya menuturkan pengaduan anaknya
Lebih lanjut ia mengatakan selain takut mental anak nya terganggu, Anaknya juga sering sakit karna diduga mengkonsumsi es dan gorengan yang diduga tidak cocok ketubuh anaknya
"Ia kalau makanan nya higienis gak apa apa, ini anak kami disuguhkan es dan gorengan makanya anak kami sering mengalami sakit batuk dan pilek,"katanya
Terakhir ia berharap agar pihak sekolah maupun Dinas pendidikan Kota Padangsidimpuan segera menindak lanjuti keluhan mereka
"Harapan kami kepada pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan agar bergerak cepat menindak lanjutinya, kami menyekolahkan anak kami untuk menuntut ilmu bukan untuk diintimidasi yang dapat merusak mental anak kami,"pintanya
Sementara itu Pihak Kepala Sekolah belum memberikan tanggapan Sampai berita dikirim kemeja redaksi. (Ucok siregar)
