MenaraToday.Com - Pandeglang :
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2A3KB) Kabupaten Pandeglang menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, bertempat di aula Kecamatan Pulosari.
Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala DP2A3KB yang sekaligus menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Camat Pulosari, H. Gimas Rahadyan.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah kecamatan dalam memperkuat komitmen bersama, baik dari aparat maupun masyarakat, untuk mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, khususnya terhadap perempuan dan anak.
Sosialisasi ini diikuti oleh sejumlah pemangku kepentingan, mulai dari anggota DPRD Provinsi Banten yang juga hadir sebagai narasumber, psikolog, Kanit PPA Polres Pandeglang, Kapolsek Pulosari, hingga Danposmil Pulosari. Kehadiran berbagai unsur ini menunjukkan bahwa isu perlindungan perempuan dan anak tidak bisa ditangani satu pihak saja, melainkan memerlukan dukungan dan kerja sama lintas sektor.
Plt. Camat Pulosari, H. Gimas Rahadyan, menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga.
“Pencegahan kekerasan bukan hanya tugas satu pihak, melainkan tanggung jawab bersama. Sinergi yang kuat antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat sangat penting untuk melindungi generasi muda kita,” ujar H. Gimas Rahadyan. Sabtu (30/8/2025).
Gimas menyampaikan, para peserta mendapat paparan materi dari narasumber yang kompeten, di antaranya psikolog yang menjelaskan dampak psikologis kekerasan terhadap korban, serta aparat penegak hukum yang menyampaikan prosedur penanganan dan pelaporan kasus.
"Materi ini membahas secara rinci jenis-jenis kekerasan, mulai dari kekerasan fisik, psikis, seksual, hingga kekerasan berbasis digital yang semakin marak," jelasnya.
Gimas menyebut, acara ini diikuti oleh Sekretaris Kecamatan Pulosari, perwakilan Kepala Desa, tenaga medis dari Puskesmas Pulosari, jajaran Korluh KB, Kormindindikpora, hingga kader Posyandu.
"Dengan keterlibatan unsur desa hingga kader kesehatan, diharapkan upaya pencegahan bisa menyentuh langsung ke lapisan masyarakat," ucapnya.
Gimas meminta, para peserta tidak hanya sekadar hadir, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menyampaikan edukasi kepada warga di lingkungannya masing-masing.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, kesadaran masyarakat semakin meningkat dan kita bisa bersama-sama menciptakan Pulosari yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak,” terangnya.
Lanjut Gimas, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kecamatan Pulosari dan DP2A3KB dalam mengimplementasikan program nasional perlindungan perempuan dan anak.
"Upaya ini juga sejalan dengan misi Kabupaten Pandeglang yang menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas, dengan menekankan aspek perlindungan terhadap kelompok rentan," ungkapnya.
"Sosialisasi ini diharapkan bukan hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga memicu terbentuknya jaringan perlindungan masyarakat yang aktif melaporkan, mendampingi, dan mencegah terjadinya kasus kekerasan di wilayah Kecamatan Pulosari," pungkasnya. (ILA)